
AlurNews.com – Harga tiket feri Batam-Singapura yang masih mahal mendapat sorotan dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam, Jadi Rajagukguk.
Ia mengumpulkan beberapa asosiasi pariwisata, agen travel, serta operator kapal feri di Batam dalam rapat koordinasi membahas solusi terkait kenaikan harga tiket tersebut, Rabu (22/6/2022) kemarin.
Pembahasan itu berlangsung intens dan kian memanas. Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk bahkan sempat bersitegang dengan salah satu agen tiket feri Batam Fast, Marbun.
Keduanya saling membantah perkataan satu sama lain, dengan nada tajam. Seluruh hadirin dalam ruangan itu pun terdiam. Buntut dari perdebatan antara Jadi dan Marbun berujung pada pengusiran agen tiket Batam Fast itu oleh Ketua Kadin Batam. Marbun diminta keluar dari ruangan rapat oleh Jadi.
“Sekarang lebih baik anda keluar saja, ini forum saya,” tegas Jadi. Tindakan itu pun disusul respon tajam oleh Marbun.
“Tak perlu disuruh, saya pun bisa keluar sendiri,” timpal Marbun sembari membawa barang bawaannya dan melenggang keluar ruangan rapat.
Pada kesempatan rapat itu, Jadi mempertanyakan alasan mengapa tarif kapal masih mahal. Apabila harga bahan bakar menjadi alasan utama, ia mendorong operator kapal memanfaatkan bahan bakar minyak (BBM) dari dalam negeri yang lebih murah.
Menurutnya, belum ada keterbukaan dari operator kapal terkait biaya operasional pelayaran, termasuk bahan bakar, yang berdampak pada harga tiket. Pihaknya mendorong agar operator memberikan penjelasan rinci terkait komponen-komponen tarif dalam pelayaran internasional tersebut agar dapat dicarikan solusinya
“Kalau mereka (operator) punya kepentingan bisnis, kita juga punya kepentingan pariwisata,” ujar Jadi, ketika diwawancarai usai rapat.
Selain itu, Jadi juga mengusulkan kepada pemerintah, agar ditetapkan regulasi terkait tarif kapal feri di Batam.
Menurutnya, lebih baik jika pemerintah menetapkan batas tarif bawah dan atas agar ada standar harga yang pasti untuk diikuti oleh pemilik kapal. (Sirait)