Tak Hanya Mobil, Sepeda Motor Ini Tak Boleh Lagi Isi Pertalite

Pengendara mengisi pertalite di SPBU. (Foto: cnbc indonesia)

AlurNews.com – Pemerintah akan melarang sepeda motor dengan mesin di atas 250 cc dalam penggunaan bahan bakar subsidi RON 90 atau Pertalite. Sebelumnya, mobil dengan CC besar sebelumnya sudah masuk dalam pelarangan pembelian pertalite

Di Indonesia, sepeda motor dengan mesin di atas 250 cc cukup beragam namun umumnya berada pada segmen premium kategori Big Bike.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah motor dengan mesin di atas 250 cc. Untuk merek Honda, motor dengan kubikasi di atas 250 cc di antaranya CB650R, CB500X, CBR600RR, CBR1000RR, X-ADV, CRF1100L Africa Twin Adventure Sport, hingga Gold Wing.

Lalu dari Yamaha ada skutik bongsor T Max, lalu MT09, dan MT07. Sementara dari merek Kawasaki yang produknya memiliki mesin 250 cc ke atas yaitu Ninja ZX10R, Ninja H2, KX450, Versys 1000, hingga Vulcan S.

Selanjutnya BMW, semua produk roda dua yang dipasarkan punya kubikasi di atas 250 cc, begitu juga dengan Triumph. Sedangkan Suzuki saat ini tidak memiliki produk di atas 250 cc.

Pertamina menyampaikan pembelian bahan bakar bensin RON 90 Pertalite masih bisa dilakukan tanpa pembatasan melalui aplikasi, khususnya pengguna motor.

Diketahui, aplikasi ini berfungsi mengidentifikasi masyarakat dalam pembelian bahan bakar subsidi.

Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, saat ini proses uji coba pendaftaran lewat aplikasi masih hanya dilakukan untuk kendaraan roda empat ke atas seperti mobil, taksi, dan truk.

Sementara untuk roda dua dan LPG masih menunggu setelah pendaftaran BBM selesai.

“Pendaftaran untuk kendaraan roda empat, khusus yang Pertalite tanggal 1 Juli baru pendaftaran. LPG 3 kg masih pengembangan sistem. Belum ada registrasi. Belum akan kami laksanakan,” kata Irto dikutip dari CNNIndonesia.com.

Ia mengatakan proses uji coba pendaftaran dijadwalkan akan berlangsung selama dua pekan. Setelahnya, akan ditelaah ulang untuk proses kebijakan selanjutnya.

“Kami coba dua pekan buat pendaftaran sambil penerapan di lapangan dan tingkat antusias masyarakat yang daftar. Ini mendukung ketepatan sasaran. Sampai sebulan nanti baru di-review,” ucap dia.

PT Pertamina Patra Niaga menyatakan implementasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina di seluruh Pulau Jawa resmi dimulai 1 September 2022.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengataan selain Pulau Jawa, pada tanggal itu implementasi itu juga berlaku di Palu, Pontianak, dan Mataram.

Ia menjelaskan pihaknya melakukan tahap implementasi wave (gelombang) I terlebih dahulu di beberapa daerah. Lalu, dilanjutkan ke wave II yang mencakup seluruh Pulau Jawa. (ib)