Tak Hanya Siswa Berprestasi, Sirajudin Minta Pemprov Berikan Beasiswa Warga Kurang Mampu

Komisi IV DPRD Kepri bersama Biro Kesra menggelar rapat kerja pembahasan teknis pelaksanaan penyaluran bea siswa sebesar Rp4,5 miliar yang dianggarkan tahun 2022 yang diperuntukan bagi 850 mahasiswa berprestasi, Senin (11/7/2022). (Foto: istimewa)

AlurNews.com – Komisi IV DPRD Kepri bersama Biro Kesra menggelar rapat kerja pembahasan teknis pelaksanaan penyaluran bea siswa sebesar Rp4,5 miliar yang dianggarkan tahun 2022 yang diperuntukan bagi 850 mahasiswa berprestasi, Senin (11/7/2022).

Direncanakan paling lambat awal Agustus, Pemprov Kepri melalui Biro Kesra akan merilis pendaftaran beasiswa jalur prestasi melalui online di website Pemprov Kepri.

Adapun rincian bea siswa tahun 2022 untuk masing-masing jenjang pendidikan, yakni 300 mahasiswa Diploma III, 400 mahasiswa Diploma IV & S1, 100 mahasiswa S2 dan 50 mahasiswa S1 dan S2 Luar Negara.

Anggota DPRD Kepri Sirajudin Nur mendesak dan meminta Pemprov Kepri untuk membuka klaster bea siswa jalur afirmasi di perguruan tinggi bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau warga Kepri yang terdaftar dalam DTKS (warga miskin).

Hal ini penting untuk meningkatkan akses lulusan SMA / SMK melanjutkan pendidikan ke perguruan Tinggi. Mengingat, selama ini akses warga miskin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi angkanya sangat rendah.

“Kami minta Pemprov Kepri membuka beasiswa jalur afirmasi bagi mahasiswa kurang mampu. Jika program beasiswa ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi risiko sosial, maka beasiswa untuk masyarakat kurang mampu ini adalah satu solusi,” ujarnya.

Sirajudin juga menegaskan bahwa beasiswa yang hanya diperuntukan bagi mahasiswa berprestasi, tidak menyelesaikan masalah khususnya mengenai rendahnya serapan lulusan SMA/SMK dari masyarakat kurang mampu yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Masalah mendasar kita di Kepri adalah kesenjangan mutu SDM, tidak hanya antar kabupaten/kota tapi juga antar struktur sosial. Jadi solusinya bantu mereka yang kurang mampu untuk bisa kuliah juga,” katanya.

Ia juga mendesak Pemprov Kepri untuk segera membangun kemitraan dengan perguruan perguruan tinggi untuk menyalurkan beasiswa 2 klaster ini.

“Jadi sistemnya beasiswa kemitraan. Ini lebih efektif dilakukan, baik dari sisi teknis penyaluran maupun dari sasaran. Beasiswa tidak hanya untuk mahasiswa yang berprestasi, namun juga bisa digunakan untuk membantu biaya perkuliahan mahasiswa kurang mampu,” kata politisi PKB ini.

Sirajudin juga meminta Gubernur Kepri melalui tim anggaran pemerintah daerah meningkatkan usulan anggaran untuk program beasiswa di tahun anggaran 2023.

“Kalau anggaran bertambah, kan kuota juga bertambah. Program Beasiswa harus menjadi program prioritas pemerintah,” katanya. (ib)