Selain Plafon Ambruk, Kejadian Ini Juga Pernah Terjadi di Masjid Tanjak

Masjid Tanjak di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. (Foto: BP Batam)

AlurNews.com – Pembangunan Masjid Tanwirun Naja atau masjid ikonik berbentuk Tanjak di kawasan Bandara Hang Nadim Batam menelan biaya cukup besar, yakni Rp39.937.665.520. Sumber pembiayaan Masjid Tanjak berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Menelan biaya yang cukup besar belum menjadi jaminan konstruksi masjid tersebut akan kokoh, dan tidak akan menjadi masalah usai rampung dibangun.

Masalah pertama yang menimpa Masjid Tanjak ialah saat akan digunakan untuk Salat Jumat perdana pada pada tanggal 17 Juni 2022, di mana bagian dalam masjid masuk air saat diguyur hujan deras pada Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Baru Tiga Bulan Diresmikan, Plafon Masjid Tanjak Ambruk

Air yang masuk melalui bagian atas masjid itu disangkal BP Batam tidak mengalami kebocoran, melainkan akibat hujan angin yang terjadi pada hari itu.

“Masjid Tanjak itu bukan kebocoran. Desain dinding masjid kan dari karawang bolong-bolong, sehingga ketika hujan angin, air masuk melalui dinding tersebut dan mengaliri bagian dalam Masjid,” kata Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Aryastuti Sirait melalui aplikasi pesan singkat, Jumat (17/6/2022) lalu saat dikonfirmasi.

Kejadian kedua pada konstruksi masjid tersebut ialah ambruknya plafon Masjid Tanjak usai tiga bulan diresmikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto pada Juni lalu.

Baca juga: Belum Digunakan Bangunan Masjid Tanjak Bocor?

Kerusakan struktur plafon masjid itu terbilang parah, di lokasi terlihat puing-puing dari bekas plafon berserakan di lantai masjid.

Besi pengikat plafon juga terlihat jelas dan motif bunga di atas juga terlihat rusak parah. Di lokasi terlihat para pekerja tengah mengangkut reruntuhan puing plafon yang ambruk untuk dibuang.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait melalui siaran persnya menyebutkan bahwa kerusakan plafon Masjid Tanjak diakibatkan curah tinggi di wilayah Kota Batam.

Baca juga: BP Batam Sebut Masjid Tanjak Tak Alami Kebocoran

“Memang benar plafon masjidnya jatuh. Karena kelembaban yang ada di plafon masjid tersebut,” ujarnya, Kamis (8/9/2022).

Ia mengatakan, saat ini Masjid Tanjak Batam ditutup untuk umum dan akan dilakukan perbaikan atas kerusakan plafon kontraktor.

“Ini masih tanggung jawab dari kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan,” kata Ariastuty.

Masjid Tanjak sendiri diketahui mulai dibangun pada 23 Desember 2020. Masjid Tanjak didirikan di lahan seluas sekitar 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunan 2.094 meter persegi, lantai 2 luas bangunan 468 meter persegi dekat dengan Bandara Internasional Hang Nadim.

Diketahui kontraktor pengerjaan masjid tanjak dilakukan oleh PT Nenci Citra Pratama, sedangkan Konsultan Perencana Y Seno Prakoso dan Konsultan Supervisi oleh PT Narga Saraba Bhumi. (bob)