LIRA Minta Peristiwa Kanjuruhan Diusut Tim Independen

Foto Presiden LIRA, Andi Syafrani.

AlurNews.com – Presiden DPP (Lumbung Informasi Rakyat) LIRA, Andi Syafrani menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang merenggut nyawa suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan. 

Andi Syafrani juga meminta agar peristiwa itu diusut dengan serius oleh tim independen, untuk memastikan temuan fakta yang benar, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.

“LIRA sangat berduka dengan tragedi yang merenggut nyawa para suporter sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang tadi malam. Jumlah nyawa rakyat sebanyak hampir 200 orang bukanlah jumlah yang sedikit untuk jadi korban pertandingan sepakbola,” ujar Andi Syafrani dalam pernyataan publik di Jakarta, (2/10).

Baca juga : Fakta Mencengangkan Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan peristiwa berdarah terbesar kedua di dunia, dalam lingkup kejadian pertandingan sepak bola. 

Satu nyawa saja, kata Andi sangat penting artinya bagi kehidupan apalagi jumlah korban sebanyak itu. Oleh karena itu, 

Andi mengatakan sudah sepantasnya Presiden Indonesia menyampaikan hari ini sebagai hari berkabung nasional. 

Dia juga meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk tidak menyebarkan berita, konten, gambar, video dan apapun terkait peristiwa yang hanya akan menambah kesedihan dan kedukaan. 

Andi juga mengajak seluruh rakyat Indonesia agar berdoa dan bertakziah terhadap keluarga korban, khususnya bagi relawan dan pengurus LIRA di seluruh Malang dan Jawa Timur.

“Peristiwa ini harus diusut dengan serius oleh tim independen untuk memastikan temuan fakta yang benar, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Baca juga : Mabes Polri Kirim Tim DVI ke Kanjuruhan

Andi menegaskan agar seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab harus dihentikan dulu aktivitasnya agar bisa diselidiki dengan objektif. 

Jika diduga ada pelanggaran HAM yang serius, maka seluruh institusi negara yang berwenang dan juga lembaga lainnya yang independen, diharapkan segera melakukan tindakan sesuai hukum untuk memastikan adanya dugaan pelanggaran ini.

“Jika diperlukan, copot jabatan semua pemegang otoritas terkait akibat peristiwa ini sebagai bentuk pertanggungjawaban publik,” pungkasnya.