Sesampai di Batam, Jeka bukan menjadi atlet atau petarung. Tapi, sebagai pekerja galangan kapal di salah satu perusahaan besar di Kawasan Nongsa.
Meski bekerja sebagai buruh, api semangat Jeka untuk menggeluti bela diri tidak kunjung padam.
Di Batam, Jeka berkenalan dengan Batam Fighter Club (BFC) milik Yakop Sutjipto. Disanalah ia mengenal MMA.
Sejak saat itu, sembari bekerja di galangan kapal, Jeka terus berlatih di sasana BFC.
Latihan yang dilakukan Jeka tidak sia-sia. Ia mendapatkan tawaran dari pemilik BFC, mengikuti kejuaraan One Pride TvOne.
Seleksi demi seleksi dijalani, hingga akhirnya Jeka masuk dengan nilai grade A kelas 70 kilogram.
April 2017, Jeka meraih posisi jawara MMA One Pride kelas 70 kilogram, usai mengalahkan Ngabdi Mulyadi dengan TKO di ronde pertama.
Sejak saat itu, karirnya terus menanjak. Bahkan, ia sempat membawa api obor Asian Games 2018 berkeliling kampung halamannya, Sumatera Utara.