Musrin Optimistis 2024 Jika PHPU, Prabowo Subianto Sebagai Pihak Terkait

Advokasi Hukum Partai Gerindra Kepri, Musrin. (Foto: istimewa)

AlurNews.com – Advokasi Hukum Partai Gerindra Kepri yang di nahkodai oleh Musrin berkesempatan mengikuti Bimbingan Teknis Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilu Legislatif dan Pilpres Tahun 2024, yang diadakan Mahkamah Konstitusi, Senin (13/2/2023) di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK, Cisarua, Bogor, yang dilaksanakan selama 4 hari 13-16 Februari 2023.

Perwakilan dari DPP Advokasi Hukum Partai Gerindra dihadiri oleh Ketua Umum Advokasi partai Gerindra Maulana Bungaran yang juga sebagai Sekretaris m8ajelis Kehormatan Partai Gerindra. Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman secara resmi membuka acara tersebut serta juga memaparkan materi tentang Peranan Partai Politik dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia.

Anwar Usman mengatakan sebagai negara demokrasi, partai politik memiliki peran penting dalam proses rekrutmen calon pemimpin. Tidak bisa dihindari, setiap partai politik memiliki andil besar dalam menyeleksi calon-calon pemimpin, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Khususnya andil partai bagi pemimpin di tingkat nasional, dalam hal ini presiden.

“Partai politik otomatis menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap calon presiden. Dengan kata lain, setiap calon presiden harus diusung oleh partai politik maupun gabungan partai politik. Di sinilah letak pentingnya koalisi partai politik,” ujarnya.

Sistem politik di Indonesia yang menganut sistem multi partai, seakan-akan mewajibkan setiap partai berkoalisi dengan partai lain demi mengusung calon presiden tertentu.

“Partai politik dapat dipastikan tidak mungkin seorang diri mengusung calon presidennya. Jadi setiap partai harus berkoalisi. Namun disinilah letak permasalahannya. Semakin banyak partai politik yang mengusung satu calon presiden maka akan semakin banyak permintaan dan tuntutan partai pengusung yang harus diakomodir. Dengan kata lain, semakin banyak dukungan partai politik, maka akan semakin lemah sistem pemerintahan yang dibangun. Dan sebaliknya, semakin sedikit atau tidak ada koalisi yang dibangun, maka partai politik akan semakin kuat mencari sosok calon presiden tangguh. Itulah wajah politik kita saat ini,” kata Anwar Usman.