Mimpi Warga Kampung Tua Rempang Dibawah Bayangan Rempang Eco-City

Realisasi Proyek Tidak Berjalan, Ancaman Investasi Lari

Penolakan demi penolakan yang dilakukan oleh masyarakat Rempang, menjadi perhatian khusus dari Menteri Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia dalam kunjungan kerjanya ke Batam, Minggu (13/8/2023).

Menanggapi hal ini, Bahlil menuturkan agar masyarakat juga dapat mengerti mengenai tujuan Negara dalam investasi yang akan ditanamkan di Kota Batam.

baca juga: Polda Kepri Tegaskan Tidak Ada Upaya Penangkapan Tokoh Adat Melayu di Rempang

Dalam rencananya, pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City” semakin menjadi prioritas.

Hal tersebut menyusul komitmen investasi dari perusahaan China, Xinyi Internasional Investment Limited untuk berinvestasi di Indonesia.

“Insyaallah, kita cari solusi terbaik, investasinya 11,5 miliar US Dollar di Rempang. Kalau tidak, investasi ini akan lari ke Negara lain. Itu adalah salah satu cara yang harus kita lakukan,” tegas Bahlil.

Bahlil bahkan menyebut, Pemerintah Pusat akan mengakomodir setiap permintaan warga. Walau ia juga menyebut, adanya beberapa poin permintaan masyarakat yang tidak dapat diakomodir.

“Ada yang bisa diakomodir, dan ada yang tidak bisa diakomodir. Karena semua harus kita cari win-win solution yang baik. Maka harus ada berjiwa besar semua,” lanjutnya.