Industri di Rempang, Pemerintah Harus Beri Jaminan Bagi Muda-Mudi Batam

Zulkarnain, Ikatan Mahasiswa/Pelajar Indonesia (IKAMI) Sulawesi Selatan Kota Batam(foto: istimewa)

AlurNews.com – Ikatan Mahasiswa/Pelajar Indonesia (IKAMI) Sulawesi Selatan Cabang Batam, mendorong agar Pemerintah dapat menyeimbangkan hadirnya tenaga kerja bagi masyarakat Kepri, disaat Pemerintah tengah menggesa proyek strategis nasional di Pulau Rempang.

“Alasannya kenapa, karena tentu ini akan berefek pada ketersediaan lapangan pekerjaan, dimana kita ketahui, pengangguran di Batam yang masih tinggi, jadi kalau ada perusahaan besar masuk. Tentu sangat bagus,” ujar Ketua IKAMI Sulsel Kota Batam, Zulkarnain, Jumat (15/9/2023).

baca juga: Rempang Eco City, Mesin Ekonomi Baru Indonesia

Kehadiran perusahaan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi warga Rempang Galang, tetapi juga untuk seluruh generasi muda Batam. Namun, pentingnya regulasi yang jelas tidak bisa diabaikan. 

Diperlukan upaya dari Pemerintah Daerah hingga Pusat untuk memastikan bahwa rekrutmen tenaga kerja mengutamakan anak-anak muda Batam.

“Bayangkan, ada puluhan ribu yang dibutuhkan dalam Rempang Eco City, tentu kami dari anak-anak muda di Batam sangat senang dan sangat mendukung investasi ini,” lanjutnya.

Salah satu solusi yang diajukan adalah adanya kerjasama antara perusahaan dengan institusi pendidikan seperti kampus dan Sekolah Menengah Atas (SMA) setempat.

Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam mencari calon-calon pekerja potensial tanpa harus mencari di luar Batam.

“Bahkan kalau perlu, perusahaan tersebut nantinya bisa langsung ke kampus dan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat untuk mencari calon-calon pekerja yang dibutuhkan di perusahaan tersebut. Jadi tidak perlu lagi mencari dari luar Batam,” tegas Mahasiswa Ibnu Sina Batam itu.

Sistem serupa telah sukses diterapkan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, di mana perusahaan-perusahaan galangan di Batam mencari tenaga kerja dari sana.

baca juga: Ada Negara Tak Happy Hilirisasi di Rempang

Hal ini memungkinkan lulusan lokal untuk bekerja di Batam, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dan memberikan peluang nyata bagi generasi muda Batam.

“Kenapa perusahaan besar ini tidak bisa kita buat seperti itu. Maka ini akan betul-betul bermanfaat untuk muda-mudi di Batam. Harus ada jaminannya bahwa kita bisa bekerja disana, maka harus ada peraturan tegas dari Pemda maupun pusat,” terangnya.

Masukan itu disampaikan, agar tidak terjadinya rekrutmen luar yang lebih besar ketimbang rekrutmen lokal.

“Jangan sampai kita lagi-lagi cuma jadi penonton. Jangan sampai, jumlah pekerja dari luar lebih banyak daripada Batam sendiri. pemerintah harus jamin itu, jangan hanya kata-kata yang nantinya bisa jadi janji manis. Karena kita punya kualitas yang tak kalah hebat,” terangnya.(Nando)