Rempang Eco City, Mesin Ekonomi Baru Indonesia

Rempang Eco-City. (Foto: BP Batam untuk AlurNews.com)

Pemerintah Pusat melalui kerja sama antara BP Batam dan PT Makmur Elok Graha (MEG) bakal menyiapkan Pulau Rempang sebagai Mesin Ekonomi Baru Indonesia / The New Engine Indonesian’s Economic Growth

Dukungan Pemerintah Republik Indonesia

Dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp 381 triliun hingga tahun 2080 nanti, pengembangan Pulau Rempang diharapkan dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi (Spillover Effect) bagi Kota Batam serta kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.

Sesuai Development Plan yang telah diluncurkan PT MEG, Pulau Rempang dengan luasan kurang lebih 17.000 hektare akan dibangun menjadi kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi dengan KPBPB Batam demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia dari Singapura dan Malaysia.

Melalui konsep “Green and Sustainable City”, pengembangan Pulau Rempang juga akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepri, khususnya pemuda di Kota Batam. Dengan target, 306.000 ribu tenaga kerja bakal diserap selama pengembangan kawasan hingga tahun 2080 mendatang.

Keterlibatan Masyarakat

BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dan PT MEG berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam pengembangan Pulau Rempang.

Untuk tahap pertama sampai dengan tahun 2040, nilai investasi sebesar lebih kurang Rp 29 triliun diperkirakan akan menyerap sebanyak 186 ribu orang tenaga kerja. Dengan pemuda asal Rempang menjadi prioritas dalam perekrutan.

Tidak hanya itu saja, para pemuda tersebut juga dibekali dengan pendidikan dan pelatihan khusus agar lebih siap menghadapi persaingan industri ke depannya.

Dengan penyerapan tenaga kerja tersebut, pengembangan Pulau Rempang diharapkan mampu menaikkan taraf ekonomi masyarakat setempat.

Pengembangan Pulau Rempang, Menjaga Marwah Bangsa Indonesia

Untuk awal, PT MEG berhasil meyakinkan perusahaan terbesar asal Tiongkok, Xinyi International Investment Limited, untuk berinvestasi senilai USD 11,5 miliar atau setara Rp 175 triliun.

Dalam investasi perusahaan terbesar asal Tiongkok ini dapat menyerap tenaga kerja 35.010 orang dan nilai investasi berkisar ± Rp 170 triliun.

Xinyi Group berencana membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika serta ekosistem rantai pasok industri kaca serta industri kaca panel surya di Kota Batam.

Penandatanganan kerja sama dengan Xinyi Group pun disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xin Jinping.

Sehingga, membangun Pulau Rempang bukan hanya menyiapkan industri pabrik kaca dan solar panel semata, tapi menjaga marwah Indonesia di kancah internasional.