Pertemuan ini juga menyoroti urgensi pendekatan yang tepat dalam penyelesaian permasalahan. Aliansi Mahasiswa Kota Batam berharap agar langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan dapat menghindari konflik panjang yang bisa merugikan banyak pihak.
baca juga: Penahanan 8 Warga Rempang yang Terlibat Bentrok dengan Aparat Ditangguhkan
Tak hanya itu, Aliansi Mahasiswa Kota Batam juga menekankan pentingnya menjaga kondusifitas di Kota Batam secara keseluruhan. Mereka mengajak seluruh masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas kota, termasuk mengatasi masalah di Pulau Rempang dan potensi permasalahan lainnya yang mungkin muncul.
Adapun sikap Aliansi Mahasiswa Kota Batam mendukung investasi dan pengembangan Pulau Rempang Eco-City. Pengembangan Pulau Rempang Eco-City dianggap sebagai peluang berharga untuk memajukan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, Aliansi Mahasiswa Kota Batam juga memahami pentingnya mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat setempat.
dalam pertemuan itu, juga dihadiri M. Rudi, Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Dirjen Kemendagri, Syafrizal, Pejabat Utama Polda Kepri, Dandim 0316/Batam, Kasatpol PP Kota Batam, Ketua BEM Universitas Kepulauan Riau Andre Sena, Korlap Universitas Ibnu Sina, Rahmad Nuryadi, Korlap Universitas Muhammadiah, M Dodi Alfayed dan Rahmad Nuryadin, Korlap Universitas Politeknik Batam Syahrul Ramadhan, serta 40 peserta audiensi dari Aliansi Mahasiswa. (Red)