Sekda Tanjungpinang Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat pimpin rapat pengendalian inflasi di Tanjungpinang, rabu (28/2/2024). Foto: Diskominfo Tanjungpinang

AlurNews.com- Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang Zulhidayat imbau masyarakat tidak panic buying menjelang Bulan Ramadan 1445 H. Ia memastikan stok bahan pokok aman dan tidak ada kelangkaan.

“Kami mengharapkan masyarakat untuk tidak membeli kebutuhan yang berlebihan karena barang sudah tersedia di Tanjungpinang,” ujarnya, Rabu (28/2/2024) dikutip dari laman resmi Pemko Tanjungpinang.

Ia mengatakan telah mengecek stok beras yang ada di Tanjungpinang. Berdasarkan hasil pengecekan tersebut diketahui stok beras ada 8 ribu ton dan jumlah itu dipastikan cukup selama empat bulan ke depan.

Baca Juga: Hari Jadi ke-240 Kota Tanjungpinang Dimeriahkan Atraksi Seni Budaya

“Kita menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terkait dengan ketersediaan stok beras. Karena stoknya cukup untuk lebih dari empat sampai lima bulan kedepan,” jelas Zulhidayat.

Pemko Tanjungpinang juga telah melakukan rapat pengendalian inflasi. Pihaknya akan mengantisipasi produk yang rawan kelangkaan menjelang Ramadan, di antaranya masalah beras dan cabai.

“Cabai memang agak sedikit ada kenaikan, dan itu yang harus kita antisipasi untuk bagaimana penyediaannya,” ujarnya.

Ia mengatakan harga cabai naik karena gagal panen di beberapa daerah sehingga harus mengambil dari tempat lain. Biaya transportasi yang menyebabkan harganya menjadi naik.

Untuk menghadapi kenaikan harga bahan pokok tersebut, dalam waktu dekat Pemko Tanjungpinang akan melakukan operasi pasar murah.

“Dalam waktu dekat nanti akan di distribusikan beras dari Bulog dari Pemko juga akan memberikan bantuan sembako untuk Hari Raya Idulfitri bagi keluarga yang termasuk DTKS dan secara rutin kita juga melakukan operasi pasar serta gerakan pangan murah,” terangnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gulton mengatakan inflasi Kota Tanjungpinang pada bulan Januari mencapai 0,37 persen, yang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan beberapa kota lain di Sumatera.

“Namun, perlu diwaspadai potensi kenaikan harga pada bulan Ramadhan dan Idulfitri, yang dapat meningkatkan inflasi,” ujarnya. (red)