Harga Beras di Kepri Tergolong Aman, Tak Perlu Panik Buying

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan TPID tinjau stok beras di Gudang Bulog Batuampar, Batam. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kepulauan Riau (Kepri), diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2024. Hal ini disebabkan oleh belum masuknya musim panen raya padi di daerah-daerah tersebut.

Namun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono, memastikan bahwa harga beras di Kepri masih tergolong aman dan terbilang rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

“Kenaikan harga beras di Kepri masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Bahkan, kenaikan harga beras di Kepri masih di bawah rata-rata nasional,” kata Suryono, Kamis (14/3/2024).

Oleh karena itu, Suryono mengimbau masyarakat Kepri untuk tidak panik buying atau membeli beras secara berlebihan.

Hal ini dikhawatirkan dapat memperparah situasi dan menyebabkan lonjakan harga beras yang lebih tinggi.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan resah. Kenaikan harga beras ini berlaku secara nasional, dan Kepri masih termasuk wilayah yang aman,” tegas Suryono.

Suryono menegaskan bahwa stok beras di Kepri aman hingga April atau setelah Lebaran mendatang.

Hal ini berdasarkan hasil peninjauan stok beras di gudang Bulog di kawasan pergudangan Batuampar yang dilakukan oleh BI Kepri, TPID, dan Pemerintah Provinsi Kepri.

“Saat ini, persediaan beras di Bulog saja mencapai lebih dari 3.000 ton. Sementara di Asosiasi Distributor, stok berasnya mencapai lebih dari 20.000 ton. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah untuk stok beras di Kepri,” ujar Suryono. (Nando)