AlurNews.com – Sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Tembesi Tower, Sagulung terpaksa mengungsi lantaran banjir yang masuk hingga ke pemukiman warga.
Dugaan sementara banjir disebabkan akses drainase tertutup akibat proyek pengembangan lahan di kawasan Tembesi Tower oleh PT Tanjung Piayu Makmur (TPM).
“Selasa kemarin yang parah, kondisi hujan saat itu membuat air yang tidak mengalir masuk ke rumah kami. Sampai setinggi dada, sebelumnya tidak pernah sampai parah begitu,” papar Ketua RT 03 RW 16 Kampung Tua Tembesi Tower, Andi Jamaludin, Kamis (25/4/2024).
Baca Juga: DPRD Batam Jembatani Warga dan Pemerintah Terkait Pelebaran Jalan Tembesi Tower
Warga menilai, pengembangan yang dilakukan perusahaan tidak hanya menutup beberapa titik saluran drainase sebelumnya. Namun juga diganti dengan saluran drainase yang tidak memadai.
“Kondisi ini terjadi sejak 6 bulan lalu atau sejak awal proyek tersebut dikerjakan. Tiap kali turun hujan selama 5-10 menit pasti langsung banjir. Saat ini warga yang terdampak sudah kami carikan tempat tinggal sementara yang aman dan lokasinya lebih tinggi,” lanjutnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak perusahaan agar parit yang dibuat oleh perusahaan tersebut memadai dan tidak menutup parit yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyurati lurah setempat dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam untuk memberikan solusi terkait permasalahan tersebut.
“Tapi sampai saat ini kami belum mendapat solusi. Kami juga meminta pemerintah daerah bersikap tegas, karena kami sebagai masyarakat membutuhkan keadilan,” tegasnya.
Walau demikian, beberapa warga juga tampak masih bertahan di kediamannya, walau saat ini keluarga yang dimaksud masih terus sibuk membereskan sisa banjir, dan lumpur yang tampak mengotori ruang tamunya.
“Saya sudah dari tahun 1999 tinggal di sini. Banjir dua hari lalu itu cukup parah, bahkan televisi dan bufet saya juga rusak karena terendam banjir,” ucapnya. (Nando)