
AlurNews.com – Polres Bintan kembali melaksanakan Jumat Curhat di Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, Jumat (14/6/2024). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo.
Dalam kesempatan itu, Riky didampingi Kabag SDM Polres Bintan, Kasat Lantas Polres Bintan, Kasat Binmas Polres Bintan, Kapolsek Gunung Kijang dan Camat Gunung Kijang.
Turut hadir dalam kesempatan itu Lurah Kawal, tokoh masyarakat, tokoh agama, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Kelurahan Kawal serta masyarakat sekitarnya.
Baca Juga: Jumat Curhat, Warga Gunung Kijang Minta Polisi Cegah Balap Liar
Riky mengatakan Jumat Curhat merupakan salah satu program Polri dalam upaya menampung aspirasi dan keluhan masyarakat lalu mencarikan solusi jalan keluarnya agar tidak ada kendala yang dihadapi masyarakat setiap harinya.
“Apabila ada kendala atau permasalahan di masyarakat, kami harap agar segera menginformasikan kepada kami melalui Bhabinkamtibmas atau Kapolseknya, sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan secepatnya,” ujarnya.
Riky mengatakan dalam waktu dekat Polres Bintan akan merayakan HUT Bhayangkara ke-78. Rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan acara akan turut digelar.
“Silakan ikuti perlombaan dan pertandingan yang dilaksanakan oleh Polres Bintan dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-78 dan rebut hadiah yang telah disiapkan oleh panitia,” ajaknya.
Salah seorang masyarakat Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang yang juga seorang tokoh masyarakat yang menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) mengeluhkan adanya angkutan truk pasir yang membawa pasir basah dalam kegiatan Jumat Curhat tersebut.
“Kami mohon kepada Bapak Kapolres agar menindak truk pasir yang membawa pasir, sebab pasir yang dibawa berjatuhan sehingga menyebabkan jalan menjadi licin. Pengemudi truknya pun berkendara dengan kecepatan tinggi. Kami mohon untuk menindaklanjuti hal tersebut,” pintanya.
Menanggapi permintaan dari tokoh LAM tersebut, Riky langsung memerintahkan Kasat Lantas Polres Bintan AKP Khafandi untuk melakukan patroli.
“Jika ada yang terlihat mengangkut pasir basah di jalan dan tidak sesuai aturan lalu lintas, segera lakukan tindakan, kalau perlu lakukan penilangan,” kata Riky.
Warga lainnya, Nurhadi mengeluhkan masalah bekas tambang pasir dan juga untuk mengelola sisa-sisa lubang tambang pasir yang masih ada di Kecamatan Gunung Kijang.
“Kami berharap bisa memfasilitasi agar lubang-lubang bekas tambang pasir tersebut dapat diperbaiki atau dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung pengembangan pariwisata di Bintan,” kata dia.
Riky berjanji akan menghubungi dinas terkait untuk berkomunikasi. Jika izinnya resmi pasti ada pihak yang mengawasinya. Polres Bintan pun akan turun untuk memeriksa lokasi bekas galian tambang pasir tersebut.
Sementara itu warga Kelurahan Kawal lainnya, Suyatno meminta marka jalan lalu lintas ditambahi. Selain itu minimnya penerangan atau lampu jalan di wilayah tersebut juga diminta solusinya.
“Terkait kelengkapan marka jalan, kami akan berkomunikasi dengan pihak Dinas Perhubungan dan pihak terkait lalu lintas, kami akan menurunkan anggota dari Polsek atau petugas lalu lintas untuk melakukan pengaturan lalu lintas,” kata Riky. (red)