Begini Tanggapan MUI Soal Peringatan Hari Asyura bagi Kaum Syiah di Karimun

Ketua MUI Kabupaten Karimun, Afrizal. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau angkat bicara terkait peringatan Hari Asyura bagi penganut atau kaum Syiah setiap tanggal 10 Muharram.

Bagi kaum Syiah, tanggal 10 Muharram atau hari ini merupakan hari yang menandai peristiwa syahidnya cucu Nabi Muhammad yakni Hussein dan para sahabatnya dalam perang Karbala. Sehingga, hari ini merupakan peringatan yang penting bagi mereka.

Diketahui, di Kabupaten Karimun sendiri terdapat ajaran pemahaman Syiah melalui Yayasan Nainawa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Kabupaten Karimun, Afrizal mengaku belum adanya fatwa yang dikeluarkan mengenai ajaran atau peringatan Hari Asyura tersebut.

Meski belum adanya keabsahan dari MUI, dirinya menilai kearifan lokal harus ditegakkan. Terlebih mayoritas masyarakat Karimun berpedoman pada Ahlussunnah wal Jama’ah.

Disamping itu, pihaknya telah memberikan imbauan kepada Yayasan Nainawa agar membatasi kegiatan itu dengan tidak mengundang orang dari luar daerah atau negara serta tidak mengadakan secara berlebihan.

“Imbuan ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Mereka hanya diperbolehkan mengadakan acara tersebut untuk internal saja, tidak mengundang jemaahnya dari luar daerah bahkan luar negara. Serta kam8 juga mengimbau mereka agar tidak menggelar ditempat-tempat terbuka,” ungkap dia, Selasa (16/7/2024).

Tak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Karimun untuk tetap teguh dan meningkatkan pemahaman tentang Agama Islam, serta tidak menimbulkan pergesekan pandangan mengenai hal itu.

“Meski belum ada fatwa atau undang-undang yang menyatakan ajaran mereka sesat, tugas kami disini mengontrol dan menjaga Karimun agar tetap berpegang teguh pada Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujarnya. (Andre)