Pekan Imunisasi Nasional Polio di Tanjungpinang Sasar 33 Ribu Anak

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat, Dinkes dan OPD di Tanjungpinang saat membuka rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan dini, preventif dan respon penyakit, Selasa (16/7/2024). Foto: Diskominfo Tanjungpinang

AlurNews.com – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Tanjungpinang menyasar sebanyak 33 ribu anak-anak. Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) bakal menggelar PIN polio pada 23 Juli mendatang.

Kadinkes Tanjungpinang Rustam mengatakan selama ini di Tanjungpinang tidak pernah ditemukan kasus positif polio. Namun demikian, Dinkes tetap melakukan upaya pencegahan. Apalagi Tanjungpinang merupakan daerah terbuka dengan mobilisasi penduduk dari wilayah lainnya yang cukup tinggi.

“Tanjungpinang juga telah ditetapkan sebagai kabupaten kota yang melaksanakan PIN polio pada tahap kedua,” ujarnya, Selasa (16/7/2024) dikutip dari laman resmi Pemko Tanjungpinang.

Baca Juga: 462 Ribu Anak di Kepri Sudah Imunisasi Campak-Rubella

Rustam mengatakan sasaran yang menerima vaksin polio sebanyak dua kali adalah anak berusia 0 sampai 7 tahun 11 bulan.

Menurutnya, jumlah sasaran 33 ribu anak di Tanjungpinang sangat besar, karena dalam upaya penanganan stunting untuk anak berusia di bawah 5 tahun, pihaknya hanya bisa melakukan penimbangan dan pengukuran pada kurang lebih 11.130 anak.

“Ini kerja yang sangat besar, oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi secara utuh yang melibatkan berbagai OPD dan pihak terkait, mudah-mudahan target dan capaian dapat optimal,” ujarnya.

Ia berharap dukungan semua pihak terutama Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama agar pelaksanaan imunisasi polio ini berjalan lancar dan mencapai target.

“Kami berharap support Kominfo terkait informasi kepada orang tua agar memberikan kemudahan putra putrinya diberikan vaksinasi,” kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Zulhidayat mengajak semua pihak untuk mensukseskan PIN Polio yang merupakan program dari pemerintah pusat.

“Ini bukan kegiatan Dinkes, Pemko atau Provinsi, tapi kegiatan nasional yang harus dituntaskan. Dinkes dan jajaran tidak bisa bekerja sendiri, tapi perlu dukungan kita semua,” kata dia

Menurut dia, sebelum imunisasi dilakukan harus terlebih dahulu mengidentifikasi siapa saja sasaran 33 ribu anak yang akan diimunisasi. Kemudian mengklasifikasikan jumlah sasaran tersebut dikelompokkan per kelurahan atau puskesmas.

“Ini langkah utama, kita harus mengenal betul dan mengidentifikasi betul siapa sasaran kita dan dibantu oleh Dinas Kependudukan untuk diklasifikasikan per puskesmas atau kelurahan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan kendala yang akan dihadapi untuk pelaksanaan imunisasi polio ini yakni meyakinkan orang tua bahwa imunisasi ini sangat penting.

“Ini tugas kita bersama terutama untuk kita semua mengedukasi kepada orang tua dan masyarakat bahwa kegiatan imunisasi itu penting untuk mencegah polio,” kata dia. (red)