DLH Batam Gelar Uji Emisi Mobil dan Motor, Kendaraan Bahan Bakar Solar Banyak Tak Lulus Uji

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam mengadakan uji emisi untuk kendaraan roda dua dan roda empat. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Menjaga kualitas udara di Kota Batam, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam mengadakan uji emisi untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Uji emisi digelar di tiga lokasi di Kota Batam, yaitu di Temenggung Abdul Jamal, Tembesi dan Batam Center.

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam, IP mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak 1.500 kendaraan di Batam lakukan uji emisi. Adapun kendaraan yang dilakukan uji emisi adalah kendaraan yang menggunakan bahan bakar pertalite dan solar.

“Hal ini untuk melihat kualitas udara di Kota Batam. Uji emisi ini kami laksanakan sejak Selasa hingga Kamis ini, sudah hampir 1.500 sampel. Yang kami ambil sampelnya adalah kendaraan yang usianya di bawah 3 tahun, terhitung dari tahun 2020,” ujarnya, Kamis (18/7/2024).

Diakuinya sebagian besar kendaraan pengguna bahan bakar solar tidak lulus uji emisi. Hal itu disebabkan oleh kurangnya pemiliharaan terhadap kendaraan tersebut.

“Solar lebih dari 30 persen tidak lulus emisi. Penyebabnya karena jenis bahan bakar dan juga pemeliharaan mobilnya. Kalau tidak lulus ya kami minta pengendaraa memperbaiki lagi kendaraannya dan di uji kembali nanti,” katanya.

IP mengatakan, seluruh kendaraan yang sudah dilakukan uji emisi diberikan tanda berupa stiker.

“Kendaraan lulus yang dikasih label stiker, yang tidak lulus juga dikasih label. Jadi petugas nanti memberikan penjelasan bagi pengendara yang kendaraannya tidak lulus uji emisi, untuk lakukan pemeliharaan dan di uji kembali,” kata IP.

Teknisi Uji Emisi Kendaraan Bermotor Gana Sugantana menyampaikan, kendaraan yang hasil uji emisi dengan CO di bawah 1 persen, maka kendaraan tersebut dinyatakan lulus.

Sementara kendaraan yang hasil uji emisi dengan CO di atas 1 persen, maka kendaraan tersebut dinyatakan tidak lulus.

“Ada salah satu mobil tadi CO-nya 1,5 persen. Setelah ditanya ternyata mobil yang bersangkutan pernah overheat, servisnya tidak tuntas,” ujarnya. (roma)