Hassan Nasrallah Tewas, Iran Desak PBB Bahas Tindakan Israel di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah. Foto: Almayadeen.net

AlurNews.com – Iran mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera menggelar pertemuan terkait aktivitas militer Israel di Lebanon dan kawasan sekitarnya, Sabtu (28/9/2024).

Seruan ini disampaikan melalui surat yang dikirimkan oleh Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, setelah insiden pembunuhan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, oleh pasukan Israel.

Dalam surat tersebut, Iran menyatakan keberatannya atas serangan Israel yang dianggap melanggar prinsip-prinsip internasional terkait imunitas diplomatik.

“Republik Islam Iran dengan tegas memperingatkan terhadap segala serangan terhadap tempat diplomatik dan perwakilannya yang melanggar prinsip dasar tentang tidak dapat diganggu gugatnya tempat diplomatik dan konsuler,” tulis Iravani, seperti dilansir Reuters.

Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak akan ragu menggunakan hak-haknya berdasarkan hukum internasional untuk melindungi kepentingan dan keamanannya.

“Iran tidak akan ragu untuk menggunakan hak-haknya yang melekat berdasarkan hukum internasional untuk mengambil setiap tindakan dalam membela kepentingan nasional dan keamanannya yang vital,” tambahnya.

Hizbullah sendiri telah mengonfirmasi kematian Nasrallah akibat serangan udara Israel di Beirut. Menurut laporan, pemimpin Hizbullah tersebut tewas bersama sejumlah komandan lainnya setelah serangan Israel di wilayah pinggiran selatan kota tersebut.

Militer Israel melalui Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa Nasrallah dan Ali Karki, Komandan Front Selatan Hizbullah, terbunuh dalam operasi tersebut. IDF bahkan membuat pernyataan tertulis pada Sabtu (28/9/2024) atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah.

“Hassan Nasrallah, pemimpin organisasi teroris Hizbullah dan salah satu pendirinya, disingkirkan oleh IDF, bersama dengan Ali Karki, Komandan Front Selatan Hizbullah, dan komandan Hizbullah lainnya,” kata IDF dikutip dari CNN internasional, Sabtu (28/9/2024).

Serangan ini juga menargetkan beberapa fasilitas militer Hizbullah di Beirut, termasuk gudang penyimpanan rudal.

Dilansir laman bbc.com, Nasrallah adalah sosok misterius yang memiliki hubungan dekat dengan Iran. Ia mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini dan tetap dihormati oleh para pendukung kelompok tersebut.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah membantu melatih para pejuang dari kelompok milisi Palestina, Hamas, dan kelompok milisi di Irak dan Yaman. Hizbullah juga memperoleh rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.

Hizbullah kemudian menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial. (red)