
AlurNews.com – Polda Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan komitmennya dalam menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH) pada proses seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2025.
Sebanyak 452 calon siswa (Casis) Bintara mengikuti tes psikologi berbasis Computer Assisted Test (CAT) di Universitas Putra Batam, Selasa (22/4/2025). Tes dilaksanakan dalam dua sesi, masing-masing diikuti oleh 226 peserta pria.
Seluruh peserta hadir lengkap, tanpa satu pun yang absen, menunjukkan semangat dan kedisiplinan tinggi dari para calon anggota Polri.
Tes psikologi ini menguji empat komponen penting yaitu kepribadian, kecerdasan, kecermatan, dan passhand. Materi dirancang untuk mengukur kesiapan mental dan psikologis para peserta agar mampu menjalankan tugas sebagai anggota Polri dengan profesional dan bertanggung jawab.
Salah satu keunggulan proses seleksi kali ini adalah penggunaan sistem CAT, yang memungkinkan peserta langsung melihat hasil ujian sesaat setelah menyelesaikan seluruh soal. Transparansi ini tidak hanya mempercepat proses seleksi, tetapi juga memberikan kepastian kepada peserta tanpa menunggu pengumuman manual.
Untuk memastikan integritas proses seleksi, Polda Kepri menghadirkan pengawasan berlapis. Pengawas internal dari Itwasda dan Bidpropam Polda Kepri turut mengawasi jalannya tes, bersama pengawas eksternal dari HIMPSI dan LSM IKA ADONARA Kota Batam. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi bukti nyata bahwa Polda Kepri menjunjung tinggi proses seleksi yang objektif dan bebas intervensi.
Hasil seleksi menunjukkan 432 peserta dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) dan berhak melanjutkan ke tahap selanjutnya. Sementara 20 peserta lainnya Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena hasil tes belum memenuhi standar yang ditetapkan.
Karo SDM Polda Kepri Kombes Pol Taovik Ibnu Subarkah melalui Kabidhumas Polda Kepri Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan secara objektif dan transparan.
“Rekrutmen ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi Polri untuk menghasilkan personel yang berkualitas dan berintegritas. Dengan sistem terbuka dan hasil yang transparan, kami harap kepercayaan publik meningkat. Kami juga mengajak masyarakat ikut mengawasi agar proses ini berjalan jujur dan profesional,” ujarnya. (red)