Kepri Pegang Kendali 10 Persen Saham Migas Northwest Natuna

Migas Northwest Natuna
Penandatanganan perjanjian pengalihan PI oleh CEO Prima Energy, dan Direktur Utama PT PK NWN di Gedung Daerah Kepri, Tanjungpinang, Kamis (24/4/2025). Foto: Diskominfo Kepri

AlurNews.com – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) resmi memegang kendali atas 10 persen Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja Migas Northwest Natuna (WK NWN). Kendali ini dipegang melalui BUMD PT Pembangunan Kepri Northwest Natuna (PK NWN), yang dipercaya mengelola PI dari kontraktor migas Prima Energy.

Penandatanganan perjanjian pengalihan PI dilakukan pada Kamis (24/4/2025) di Gedung Daerah Kepri, Tanjungpinang, antara CEO Prima Energy, Pieters Utomo, dan Direktur Utama PT PK NWN, Syahril Efendi.

Proses ini disaksikan langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Sekretaris SKK Migas Luky A. Yusgiantoro, serta kepala daerah dari Natuna dan Anambas.

Ansar menyebut penguasaan PI ini sebagai langkah strategis yang membuka peluang besar bagi Kepri dalam pengelolaan sumber daya migas.

“Ini bukan sekadar pengalihan saham. Ini wujud nyata kendali Kepri atas aset migas strategis untuk meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ansar, dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.

Ansar menegaskan, meski WK NWN berada di wilayah laut nasional, SKK Migas memberi kepercayaan kepada Kepri untuk turut terlibat. Ia menyebut langkah ini sebagai hasil kerja keras dan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memperjuangkan peran lebih besar dalam industri energi.

Sementara itu, Sekretaris SKK Migas Luky A Yusgiantoro menyebut pengalihan PI ini menjadi momen penting bagi Kepri.

“Ini pertama kalinya Kepri memegang kendali atas 10% PI. Ini sejalan dengan semangat desentralisasi, dan membuktikan daerah mampu ikut mengelola industri hulu migas,” kata Luky.

Ia menekankan pentingnya tata kelola yang profesional dan akuntabel agar PI ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi daerah.

Dengan kepemilikan PI 10 persen ini, Kepri tak hanya menjadi penonton, tapi mulai berperan langsung dalam bisnis migas. Hal ini diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah, penciptaan lapangan kerja, hingga percepatan pembangunan di wilayah sekitar. (red)