Alurnews.com – Direktur Jendral Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi meninjau langsung Lapas Kelas II-B Nabire, Papua Tengah usai insiden 19 narapidana kabur dan menyerang petugas lapas.
Selain itu, Dirjenpas Mashudi Dia menjenguk tiga petugas lapas atau sipir yang terluka akibat serangan senjata tajam oleh para napi.
“Saya meninjau situasi Lapas Nabire, sekaligus menjenguk tiga petugas kita yang terluka akibat penyerangan. Dua baru saja selesai dioperasi dan satu orang lagi sedang rawat jalan, mohon doanya ya,” ucap Mashudi dalam keterangan pers rilis yang diterima Alurnews.com, Selasa (3/6/2025).
Diketahui, dua petugas lapas yang sedang dioperasi yakni komandan jaga dan kepala seksi keamanan dan ketertiban, yang tergolong terluka parah karena bacokan senjata tajam saat mencoba menghalau dan mengendalikan warga binaan.
Pada kunjungan tersebut, Dirjenpas turut menyerahkan bantuan untuk petugas yang terluka sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap upaya yang telah dilakukan petugas Lapas Nabire.
“Ini adalah pemberian dari Pak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Agus Andrianto), sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap upaya yang telah dilakukan petugas Lapas Nabire,” sebutnya.
Sebelumnya, Menteri Agus sempat melakukan komunikasi via whatsapp call dengan petugas yang terluka. Dalam peninjauan ke Lapas Nabire itu, Dirjenpas didampinggi Kapolda dan Wakapolda Papua Tengah, Direktur Kepatuhan Internal dan Direktur Perawatan Kesehatan Ditjenpas.
“Menjadi petugas pemasyarakatan adalah tugas yang mulia, sehingga laksanakanlah tugas mulia ini dengan penuh kesungguhan dan sesuai aturan. Terus lakukan koordinasi, komunikasi dan kerjasa dengan semua stakeholder,” tutur dia.
Upaya pencarian terhadap narapidana yang melarikan diri masih terus dilakukan kerjasama lapas Nabire dengan Polres Nabire. Adapun jumlah warga binaan lapas Nabire saat ini adalah 218Â orang dari kapasitas 150 orang, jumlah petugas pengamanan per regu 5 orang. (Andre)
