
AlurNews.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP) melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumatera III (BP3KP Sumatera III) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penerapan Manajemen Risiko dan Pembangunan Zona Integritas yang diikuti oleh jajaran pegawai dan pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen terhadap penerapan manajemen risiko dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perumahan, sekaligus memperkuat implementasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini adalah Fandy Iood, yang diundang untuk menyampaikan materi berjudul “Strategi Penerapan K3L pada Pelaksanaan Pembangunan Bangunan Gedung dan Perumahan.”
Dalam paparannya, Fandy menjelaskan bahwa penerapan prinsip K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan) bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan bagian penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaksana proyek, dan masyarakat dalam memastikan setiap pembangunan perumahan dan gedung memperhatikan aspek keselamatan serta dampak lingkungan.
“Manajemen risiko dan penerapan K3L harus menjadi budaya kerja di setiap unit pelaksana pembangunan. Dengan perencanaan yang matang dan pengawasan yang konsisten, kita dapat meminimalkan potensi bahaya serta meningkatkan kualitas hasil pembangunan,” kata Fandy dalam sesi pemaparannya.
Melalui kegiatan ini, Fandy mewakili Universtas Batam (UNIBA) dan sebagai Ketua umum Asosiasi Pengusaha Pelaksana Kontraktor dan Konstruksi Nasional (Appeknas) bersama BP3KP Sumatera III bersama Kemen PKP berharap dapat memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, membangun budaya kerja yang profesional, serta menumbuhkan integritas dalam pelaksanaan program penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman di seluruh wilayah Sumatera bagian III.
Ia berharap kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperluas kolaborasi antara instansi pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam mendorong pembangunan perumahan yang aman, berintegritas, dan berwawasan lingkungan di Indonesia. (ib)















