Angka Perceraian di Indonesia Tinggi, Menag Dorong BP4 Perkuat Konseling Keluarga

Ilustrasi. Perceraian. Foto: Pixabay.

AlurNews.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dapat menjadi ruang pendampingan yang efektif bagi keluarga muda untuk menekan angka perceraian di Indonesia yang terus meningkat.

Harapan tersebut ia sampaikan saat mengukuhkan Pengurus BP4 Provinsi Sumatera Barat di Kanwil Kemenag Sumbar, Sabtu (15/11/2025).

Menag menyoroti tingginya perceraian nasional yang didominasi pasangan muda, terutama yang baru menikah di bawah lima tahun. Ia menyebut kelompok ini paling rentan karena belum siap menghadapi dinamika rumah tangga.

“Ini kelompok yang paling riskan. Banyak keluarga muda yang belum siap menghadapi dinamika pernikahan, sehingga mudah terjerumus pada konflik,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Nasaruddin mengungkapkan angka perceraian di Indonesia mencapai 35 persen per tahun, dengan cerai gugat mencapai 65 persen dan mayoritas diajukan pihak istri. “Ini fenomena baru yang perlu menjadi perhatian bersama,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa perceraian tidak hanya memutus hubungan suami-istri, tetapi juga memicu persoalan sosial yang lebih luas, seperti kemiskinan baru, kerentanan anak, hingga masalah sosial akibat tidak stabilnya fondasi keluarga.

“Kondisi keluarga yang tidak harmonis merupakan salah satu akar masalah sosial,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya peran BP4 dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat. Meski tidak berada dalam struktur formal Kemenag, BP4 dinilai tetap memiliki tanggung jawab besar sebagai mitra pembinaan keluarga.

Ia berharap BP4 mampu menjadi tempat yang aman dan dipercaya, sehingga keluarga dapat mencari solusi sebelum memutuskan perceraian.

“Ini panggilan kemanusiaan. Usahakan perceraian itu ditunda, dicari solusinya. BP4 harus benar-benar hadir untuk menolong keluarga yang sedang berada di persimpangan,” ujarnya. (Red)