Viral Video Asusila Kepala Dinas di Batam, Kadisperindag: Itu Rekayasa AI

video asusila kadisperindag batam
Tangkapan layar video yang mirip dengan Kepala Disperindag Batam Gudtian Riau sedang melakukan video call dan melakukan tindakan asusila. Foto: Istimewa

AlutNews.com – Warga Kota Batam, Kepulauan Riau dihebohkan dengan video berdurasi 24 detik yang diposting di akun instagram @cat_warrior_indonesia. Postingan tersebut menampilkan dugaan asusila yang dilakukan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.

Dalam video yang diketahui diposting pada Minggu (28/12/2025) malam ini Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau terlihat tengah melakukan panggilan video dengan seorang wanita. Dalam video tersebut, pria yang diduga Gustian Riau ini melakukan tindakan tidak terpuji dengan beberapa kali mengarahkan kameranya ke arah selangkangan. Tangannya pun terlihat memegang alat kelaminnya.

Interaksi dalam video tersebut terlihat seperti komunikasi dua arah yang bersifat pribadi, dan kemudian bocor hingga tersebar luas di berbagai grup pesan singkat WhatsApp, dan media sosial yang memicu beragam reaksi dari masyarakat.

Saat berhasil dikonfirmasi pada, Senin (29/12/2025) malam Gustian Riau membantah bahwa pria tersebut adalah dirinya. Gustian menyebut bahwa video yang saat ini tersebar merupakan rekayasa Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

“Itu bukan saya, itu adalah video rekayasa yang dibuat dengan menggunakan AI,” jelasnya singkat melalui sambungan telepon.

Bersamaan dengan itu, Gustian menyebut bahwa oknum yang menyebarkan video tersebut memiliki dugaan motif untuk memeras sejumlah uang. Ia mengaku telah berulang kali menjadi target upaya serupa dengan menggunakan aset digital pribadinya yang diambil dari media sosial.

“Ini seperti yang biasa saya hadapi memang, ada dugaan ingin melakukan pemerasan. Untuk foto yang diambil itu dari media sosial pribadi saya,” jelasnya.

Berdasarkan penelusuran awal yang telah dilakukan, Gustian menyebutkan bahwa para pelaku diduga bergerak dari luar daerah. Gustian mengungkapkan bahwa para pelaku meminta uang dalam jumlah yang cukup besar agar video tersebut tidak disebarluaskan atau dihapus.

“Karena itu dia memeras uang 20 sampai 30 juta rupiah. Nama akunnya juga macam-macam. Dari pemeriksaan kami, posisi awalnya di Manado, habis itu ke Makassar,” jelasnya.

Atas kejadian itu, Gustian berencana membawa kasus ini ke ranah hukum. Ia akan melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian agar pelaku rekayasa digital dan pemerasan tersebut dapat segera ditangkap.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Firmansyah juga menanggapi viralnya video dugaan asusila yang dilakukan oleh salah satu pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam.

Pihaknya saat ini telah meminta keterangan dari Kadisperindag Batam, dan permasalahan tersebut kini telah masuk ke dalam ranah aduan dan tengah dikaji oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batam.

“Sedang dikaji oleh BKSDM,” jelas Firmansyah singkat melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, Senin (29/12/2025). (nando)