AlurNews.com, BATAM – Belum jelasnya tender kerjasama operasional dan pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam menjadi perhatian DPRD Provinsi Kepri. Lembaga Legislatif itu meminta agar hal ini jangan sampai mengganggu pelayanan publik.
“Zaman sudah canggih seperti ini, masa lelang bisa gagal sampai dua kali. Lelang ini penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Gunakan logika dan hati, maka baru muncul keputusan yang profesional,” kata Anggota Komisi III DPRD Kepri, Yudi Kurnain..
Yudi menegaskan bahwa kewajiban negara, dalam hal ini BP Batam yakni menyediakan dan mendistribusikan air kepada masyarakat secara baik, tanpa ada alasan yang lain-lain.
“DPRD tugasnya menyuarakan aspirasi rakyat, makanya kami berharap agar BP Batam ini profesional dan netral, karena kebutuhan air ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” jelasnya.
Yudi meminta agar lelang nanti dijalankan secara profesional. Dengan harapan besar bahwa kedepannya diperoleh operator yang handal dan menguntungkan masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat kecewa dan mengeluh. Akan menjadi sebuan kebanggaan jika masyarakat puas dengan pelayanan air bersih tentunya,” tuturnya.
Beberapa hal terkait ketidakpuasan pelayanan air bersih memang menjadi tolak ukur bagi DPRD Kepri dalam menilai kinerja institusi, termasuk SPAM Batam. Di sejumlah tempat, air masih mengalir hanya beberapa jam, dan persoalan ini membutuhkan jalan keluar solutif.
“Lelang ini merupakan pintu masuk menuju pelayanan air bersih berikutnya. Jadi jangan sampai buat keputusan yang keliru. Ini menjadi catatan penting, karena merupakan kesempatan memilih operator terbaik, yang bisa penuhi standar pelayanan dengan seksama,” ungkapnya. (*)