AlurNews.com – Polisi Federal Brasil kini tengah mengusut dugaan perdagangan organ tubuh manusia secara internasional yang diduga dikirim ke Singapura untuk desainer ternama Indonesia.
Mengutip detik.com yang melansir dari situs resmi Polisi Federal Brasil, Kamis (24/2/2022), polisi tak menyebut nama penerimanya secara persis. Namun, polisi menyebut dia adalah seorang desainer ternama Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian dari bahan asal manusia.
Pengusutan ini merupakan bagian dari Operasi Plastina sejak Selasa (22/2). Operasi itu ditujukan untuk mengusut fakta terkait kemungkinan praktik kejahatan perdagangan organ tubuh manusia secara internasional.
Polisi menyatakan operasi itu bertujuan untuk memenuhi dua surat perintah penggeledahan dan penyitaan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Federal ke-4 SJAM. Penggeledahan dilakukan di kediaman yang diselidiki dan satu lagi di Laboratorium Anatomi salah satu Universitas Negeri.
Polisi juga mengatakan ada perintah pemecatan pegawai negeri. Menurut hasil penyelidikan, organ manusia yang diplastinasi diduga dikirim ke Singapura.
Plastinasi sendiri merupakan prosedur teknis dan modern untuk mengawetkan bahan biologis. Proses itu dilakukan dengan mengekstraksi cairan tubuh (air dan larutan pengikat) dan lipid melalui metode kimia lalu menggantinya dengan resin plastik seperti silikon, poliester dan epoksi hingga menghasilkan kain yang kering, tidak berbau dan tahan lama.
Kiriman bungkusan berisi satu tangan dan tiga plasenta asal manusia itu diduga dikirim dari Manaus ke Singapura. Polisi menyebut penerimanya adalah seorang desainer ternama Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian dari bahan asal manusia.
Polisi mengatakan ada ancama 8 tahun penjara bagi pihak terlibat jika kasus ini terbukti. Nama operasi tersebut merupakan sindiran dari prosedur yang digunakan oleh penyidik untuk mengawetkan organ yang diperdagangkan. (dtk)