AlurNews.com – Warga Kaveling Utama atau yang dikenal Kampung Utama Atas, Lubukbaja, Batam menjerit. Karena sudah satu bulan terhitung sejak Desember 2022 air bersih di wilayah pemukiman tersebut tidak mengalir.
Sejak dikelola oleh PT Moya Indonesia, perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kampung Utama Atas. Padahal, air bersih menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat untuk keperluan sehari-hari.
Ita Sulirohmatun, salah satu warga Kampung Utama Atas mengatakan, air bersih sudah tidak mengalir satu bulan terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia terpaksa menampung air hujan.
“Kacau PT Moya, sudah satu bulan ini air tidak mengalir sama sekali. Terpaksa harus beli 10 galon setiap hari untuk memenuhi kebutuhan. Kadang juga kami nampung air hujan,” ujarnya dengan nada kesal, Rabu (4/1/2023).
Ita mengungkapkan, walaupun sudah satu bulan air bersih tidak mengalir ke rumahnya, namun ia harus tetap membayar tagihan bulanan ke PT Moya hingga Rp200 ribu.
“Hak kami tidak dipenuhi sebagai pelanggan selama satu bulan, tapi kami dituntut harus tetap bayar tagihan ke PT Moya. Kalau tidak, kami kena denda. Sampai kena putus. Adilnya dimana?,” katanya.
Ita berharap, pimpinan PT Moya Indonesia segera menyelesaikan permasalahan ini, karena masalah air bersih menjadi kebutuhan utama setiap warga.
Alfan, yang juga warga Kampung Utama Atas, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap PT Moya.
“Masih bagus ATB kalau begini. Ini buruk sekali. Mana pemimpin Kota Batam yang sebenarnya? masyarakatnya kesusahan air bersih tapi pemimpin Kota Batam tidak bisa mengatasi kebutuhan pokok masyarakatnya,” ujar Alfan dengan tegas.
“Kami sebagai masyarakat Kota Batam ingin meminta hak kami untuk dapat menikmati air bersih, dan kami masyarakat meminta, kepada PT Moya agar segera alirkan air bersih ke pemukiman kami,” harap Alfan. (Adri)