AlurNews.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Rohaizat, menyoroti penanganan banjir dan longsor yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Rohaizat menilai bahwa Pemko Batam belum maksimal dalam menangani persoalan bencana, terutama longsor.
“Banyak wilayah yang merasakan dampaknya, padahal Batam bisa dibilang darurat longsor dan banjir saat ini,” ujar Rohaizat saat dihubungi pada Selasa (7/3/2023).
Rohaizat menegaskan bahwa Pemko Batam harus memperketat lagi penerbitan izin cut and fill, harus sesuai dengan prosedur dan undang-undang berlaku. Pasalnya, saat ini pemerintah juga sedang melakukan pelebaran jalan.
“Di satu sisi kita dukung dan apresiasi atas pembangunan yang dilaksanakan Pemko dan BP Batam, tapi masalah drainase, batu miring, dan izin cut and fill harus jadi perhatian serius,” tegasnya
Selain itu, menurutnya pemerintah memang sudah seharusnya melakukan upaya pencegahan terhadap wilayah-wilayah yang rentan longsor. Seperti di kawasan Bukit Kemuning, Seibeduk.
“Jangan sampai terjadi longsor yang hebat di bukit kemuning beberapa tahun lalu, sehingga akses jalan tertutup,” katanya.
Ia juga meminta Pemko Batam agar memperhatikan pohon-pohon besar di jalan utama. Jika sudah mulai pohon besar yang sudah tua, agar segera memotong atau memangkas cabang pohon.
“Saya lihat masih ada yang belum dipangkas, dan ini sangat membahayakan pengguna jalan,” jelasnya.
Untuk persoalan banjir, Rohaizat memandang hal itu harus diselesaikan secara bersama-sama termasuk masyarakat harus terlibat. Selama in, tindakan masyarakat membuang sampah sembarangan juga menjadi pemicu banjir.
“Khusus daerah-daerah permukiman, peran serta perangkat RT/RW untuk melakukan kerja bakti juga sangat diperlukan untuk mencegah banjir,” katanya. (Nando)