Jarmin: Pemerataan Nakes Penting untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Natuna

Bacabup Kabupaten Natuna, Jarmin Sidik (baju Merah). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Masalah pemerataan tenaga kesehatan (Nakes) dan keterbatasan fasilitas kesehatan (Faskes) di Indonesia, khususnya di daerah perbatasan dan terpencil seperti Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, memang merupakan tantangan besar.

Natuna, yang merupakan wilayah terdepan Indonesia, menghadapi kekurangan signifikan dalam hal tenaga kesehatan.

Data terbaru menunjukkan bahwa hanya ada 13 dokter spesialis, 7 dokter gigi, dan 33 dokter umum di wilayah tersebut, jumlah yang jelas tidak memadai untuk kebutuhan masyarakat.

Jarmin Sidik, calon wakil bupati (Cawabup) Natuna mendampingi Cen Sui Lan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang, menegaskan bahwa pemerataan tenaga kesehatan adalah salah satu fokus utama pihaknya.

“Tenaga kesehatan ini menjadi salah satu konsen kami apabila mendapat kepercayaan dari masyarakat pada Pilkada nanti,” ujarnya, Jumat (16/8/2024).

Ia mengakui bahwa tantangan utama adalah kurangnya tunjangan yang mendorong dokter untuk bekerja di daerah terpencil. Menghadapi persoalan serius dalam hal penyediaan layanan kesehatan.

Minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan mengakibatkan ketidakmerataan nakes di pusat-pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kecamatan. Oleh karena itu, pihaknya berencana memanfaatkan alokasi anggaran kesehatan sebesar 10 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan untuk menarik minat dokter.

“Natuna sangat memerlukan SDM kesehatan. Namun, banyak dokter dari pusat masih enggan mengabdi di wilayah terluar seperti Kabupaten Natuna,” ungkapnya.

Strategi lain termasuk mendorong anak-anak daerah untuk menempuh pendidikan kedokteran dengan beasiswa dan kontrak kerja, yang akan mengharuskan mereka kembali dan mengabdi di daerah asal setelah lulus. Selain itu, diperlukan kerjasama dengan rumah sakit penyelenggara pendidikan dokter spesialis untuk memastikan praktik di Natuna.

“Pemerataan ini harus dimulai dari hulunya, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada putra daerah untuk menempuh pendidikan kedokteran,” ujarnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Natuna dan memastikan akses yang lebih baik untuk masyarakat di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil. (Fadli)