Korban Angin Ribut Landa Batam, Satu Meninggal dan Tujuh Luka Ringan

Satu orang korban atas nama Sumani (38) dilaporkan meninggal dunia, akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda Kota Batam sejak, Selasa (17/9/2024) sore. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Satu orang korban atas nama Sumani (38) dilaporkan meninggal dunia, akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda Kota Batam sejak, Selasa (17/9/2024) sore. Tidak hanya itu, sebanyak tujuh orang lain turut dilaporkan menderita luka ringan.

Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli menerangkan adapun seluruh korban merupakan penumpang dari boat yang mengalami kecelakaan akibat angin ribut di perairan Pulau Pekasih, Kecamatan Belakangpadang, sekitar pukul 18.00 WIB, Selasa (17/9/2024) sore.

Adapun boat yang dimaksud diketahui berangkat dari pelabuhan Tanjung Riau menuju Pulau Juda, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun.

“Ketika boat melintas perairan Pekasih, diterjang angin ribut yang sangat kencang sehingga speedboat mengalami karam dan terbalik,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (18/9/2024) siang.

Keseluruhan korban kemudian mendapat pertolongan dari nelayan sekitar, yang kebetulan melintas. Korban kemudian dievakuasi menuju Pulau Pekasih, Kelurahan Pulau Terong.

Korban meninggal yang merupakan warga Kabupaten Karimun, juga dilaporkan langsung dijemput oleh keluarga dan dipulangkan dengan menggunakan armada Basarnas.

Sementara itu, sejumlah fasilitas di beberapa titik lainnya juga dilaporkan mengalami kerusakan, akibat angin kencang yang melanda Batam.

Salah satunya adalah Billboard yang dilaporkan menimpa satu unit mobil di kawasan Simpang Martabak Har Nagoya. Beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain itu, beberapa pohon juga dilaporkan tumbang di beberapa titik seperti Kecamatan Sekupang, Mukakuning, hingga Tanjung Piayu, dan Punggur.

Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Hasbi menyebut saat ini masih menunggu data titik lokasi yang terdampak angin ribut yang terjadi di sejumlah wilayah Kepri.

Saat ini, pihaknya mengaku hanya memiliki data rumah terdampak angin ribut, yang saat ini telah mendapat bantuan sembako dan bantuan bentuk lainnya.

“Di pinang ada 12 rumah terdampak, untuk di Bintan dan Kabupaten lain masih pendataan. Perkiraan kita sampai ratusan yang terdampak peristiwa kemarin,” sebutnya melalui sambungan telepon, Rabu (18/9/2024).

Ditanyakan mengenai data untuk Kota Batam, Hasbi menyebut saat ini kesulitan terkait data korban dikarenakan belum adanya BPBD Kota Batam.

Untuk itu, dirinya kini mengharapkan pendataan yang dilakukan oleh Tagana, dan Basarnas Tanjungpinang.

“Data yang saya punya untuk Batam hanya satu meninggal dan tujuh luka ringan. Data ini dari Basarnas. Untuk Batam memang ada kesulitan karena BPBD nya tidak ada,” ujarnya. (Nando)