RDP di DPRD Batam Terkait Teluk Bakau Diwarnai Ketegangan

RDP mengenai Teluk Bakau sempat diwarnai ketegangan, Selasa (17/12/2024). Foto: AlurNews.com/Nando)

AlurNews.com – Pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai polemik Teluk Bakau, Batu Besar, Nongsa di Komisi I DPRD Batam, Selasa (17/12/2024) siang sempat diwarnai beberapa kali ketegangan baik antara mahasiswa dengan pimpinan rapat, serta perwakilan warga dengan perwakilan perusahaan.

Ketegangan yang terjadi menjelang akhir RDP ini diawali saat perwakilan mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Batam, menyampaikan keluhannya terkait pernyataan perwakilan PT Citra Tritunas Prakarsa selama RDP berlangsung.

Perwakilan mahasiswa yang tampak marah, beberapa kali sempat melakukan tindakan memukul meja dan peralatan rapat. Tindakan perwakilan mahasiswa kemudian memancing pernyataan pimpinan rapat, yang meminta agar peserta rapat tidak melakukan tindakan yang merugikan.

Namun permintaan pimpinan rapat ini, sempat tidak diindahkan sehingga membuat para staf DPRD yang berada di lokasi terpancing dan sempat terjadi aksi saling tarik antara kedua belah pihak.

“Kami minta tenang, kalian bisa tenang tidak kalau tidak bisa silahkan meninggalkan ruang rapat,” ujar Anggota Komisi I, M Fadhil selaku pimpinan rapat.

Aksi saling tarik antara staf DPRD dan perwakilan mahasiswa, akhirnya mulai mereda setelah petugas Satpol PP mulai mengambil alih keamanan di ruang rapat.

Setelah itu, pelaksaan RDP kembali dilanjutkan dengan situasi yang muali kondusif. Ketegangan kembali terjadi antara perwakilan warga dan pihak perusahan, setelah pimpinan rapat memutuskan bahwa pihak perusahaan diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di atas lahan PL2 Teluk Bakau.

“Mohon maaf pimpinan, untuk keputusan itu kami dari pihak perusahaan belum dapat menyetujuinya,” jelas Awe selaku Legal Eksternal PT Citra Tritunas Prakarsa.

Mendengar pernyataan ini, perwakilan warga kemudian marah dan sempat melontarkan bahwa pihak perusahaan tidak menghormati apa yang telah diputuskan dalam rapat bersama ini.

Ketegangan kedua juga berlangsung singkat, dikarenakan perwakilan warga berhasil ditenangkan oleh pihak Satpol PP dan pimpinan rapat. (Nando)