AlurNews.com, BATAM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam akhirnya mengambil tindakan setelah mendengarkan berbagai keluhan dari masyarakat pengusaha yang terdampak akibat kenaikan tagihan air PT Moya Indonesia yang menggila.
Ketua Kadin Kota Batam, Jadi Rajagukguk mengatakan, bahwa setelah menerima berbagai laporan dari masyarakat Batam, pihaknya akan memanggil PT Moya Indonesia guna mendengarkan alasan kenaikan tagihan air yang terjadi pada bulan Desember 2020 tahun lalu.
Baca: Apa Tak Sesak Nafas, Tagihan Air PT Moya dari 55 Ribu jadi 10 Juta, Pelanggan: Jadi Rindu ATB
Sebab, akibat dari kenaikan tersebut. Banyak masyarakat, khusus pengusaha terkejut bahkan memilih untuk menunda pembayaran tersebut.
Kata dia, kenaikan tagihan air PT Moya terbilang tidak masuk akal. Bahkan ada yang mengalami kenaikan hingga 75%.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Teddy selaku pimpinan PT Moya untuk besok hadir di Kadin Batam untuk menjelaskan persoalan yang sebenarnya,” ungkap Jadi dihubungi AlurNews.com, Rabu,6/1/21.
Untuk waktunya, jadi menyebut, pihaknya berharap PT Moya Indonesia hadir pada pukul 14:00 Wib. “Saya minta tidak diwakilkan, karena menurut beliau pagi nya jadwal RDP dengan DPRD Batam, siang nya jam 14 ke Kadin Batam untuk menjelaskan persoalan yang sebenarnya dan kemudian apa solusinya,” kata Jadi.
Dalam berita sebelumnya, salah satu Evi warga Batam mengungkapkan lonjakan tagihan air miliknya yang menggila. Evi mengaku, tagihan airnya di bulan November masih berkisaran Rp. 86.550.00. namun di bulan Desember, tagihan air nya melonjak naik hingga Rp. 319.050.00.
“Parah naiknya. Ini tagihan air tak masuk akal. Tagihan air yang membuat kita menjerit. Terus kemana lagi kita mau ngadu. BP Batam kemana? Inikah yang namanya pengelolaan air yang terbaik?,” kata Evi.
Evi juga menceritakan, selain tagihan air miliknya yang mengalami kenaikan parah. Salah satu warga Sagulung juga mengalami hal yang lebih parah.
“Bukan punya saya saja. Tapi ada warga Sagulung yang lebih parah. Di bulan November masih bayar 55 ribu. Bulan Desember naik tajam sampai 10 juta lebih. Apa Tak Sesak Nafas, November masih 55 Ribu, Desember Tembus 10 Juta,” ungkapnya.
Selain Evi, ada pula Roy salah satu warga batam yang juga mengeluh akibat kenaikan tersebut, dulu dipegang oleh PT ATB, tagihan airnya tak pernah mengalami kenaikan parah. Namun sejak di kelola oleh PT Moya Indonesia. Ia pun kaget bukan main. Tagihan Air nya naik 750 persen.
“Dulu saya sering bayar paling 33 ribu. Tapi sekarang sampai 247 ribu. Gila banget!,” ungkap Roy.
Atas kenaikan itu, Roy merasa kecewa. Kehadiran PT Moya Indonesia yang diharapkan lebih baik daripada ATB. Malah menghadirkan beban berat bagi dia selaku pelanggan.
Baca: Sejak PT Moya, Tagihan Air Menggila, Naik hingga 22 Kali Lipat
Lebih lanjut, Roy mengaku, akibat kenaikan tagihan Air yang menggila itu. Ia pun memutuskan untuk menunda pembayaran. “Malang nasibnya kita rakyat jelata ini. Malam tahun baru banyak pengeluaran. Saya sampai gak jadi bayar, kurang duitnya,” ungkap dia lagi.
Kehadiran PT Moya Indonesia yang dinilai kurang tepat mengelola Air bersih di Batam. Membuatnya rindu akan kehadiran PT ATB. “Tiba-tiba Jadi rindu ATB, kata Roy.
Roy menambahkan, bahwa pihaknya telah mengadukan hal kenaikan tagihan air miliknya ke PT Moya Indonesia. Namun, jawaban dari PT Moya Indonesia dinilainya kurang masuk akal.
“Kata mereka, takutnya ada yang bocor. Padahal dirumah selalu ada orang. Kok bocor ramai-ramai. Kan bukan saya saja yang mengalami kenaikan. Tapi merata,” ucapnya.
“Inikah solusi dari BP Batam untuk kami sebagai masyarakat kecil di Batam?,” tambahnya.
(Red)