AlurNews.com, BATAM – Komitmen PT Adhya Tirta Batam (ATB) untuk menjaga kualitas air bersih sudah tak diragukan. Komitmen ini ditunjukan ATB dengan adanya laboratorium pengujian yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
“Akreditasi tersebut merupakan pengakuan dan jaminan dari KAN bahwa Laboratorium Pengujian ATB telah sesuai dengan standar yang dibutuhkan,” ujar Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus.
Laboratorium pengujian milik ATB merupakan yang terlengkap di Batam, sehingga kemampuannya untuk melakukan uji coba untuk memastikan kualitas air bersih yang sampai kepada pelanggan benar-benar sudah sesuai ketentuan, tidak lagi diragukan.
Biasanya laboratorium ini melakukan pengujian terhadap 160 sampel air setiap harinya. Sampel air tersebut diambil dari IPA, jaringan distribusi, air baku, sampel acak dari setiap 5.000 pelanggan, serta tangki penyimpanan air. Komite Akreditasi Nasional (KAN) juga telah mengakreditasi Laboratorium Pengujian milik ATB.
ATB telah melakukan lebih dari standar yang disyaratkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes RI) Nomor 492 tahun 2010. Sehingga, dapat dipastikan kualitas air ATB terjaga
“Kami melakukan pengujian terhadap ratusan sample setiap hari dengan sangat detail dan mendalam. Jadi, bukan sebulan sekali. Totalnya, ATB melakukan lebih dari 4.800 kali pengujian setiap bulannya,” ungkap Maria.
Selain memiliki laboratorium yang terakreditasi, komitmen ATB juga ditunjukan dengan menjaga seluruh aspek produksi air besih secara konsisten dan persisten. Mulai dari perawatan dan pemeliharaan seluruh peralatan serta instrumen secara berkala, hingga melakukan ratusan pengujian terhadap sampel air setiap harinya.
ATB tidak pernah lalai melakukan perawatan terhadap seluruh instrumentasi produksi air bersih di masing-masing Intalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikelola. Termasuk pemeliharaan tanki air yang selalu dilakukan secara berkala.
Dengan demikian, pernyataan di media gokepri.com pada Selasa (23/2/2021) silam, yang menyebutkan bahwa ATB tidak melakukan perawatan dan pembersihan tangki di IPA hanyalah asumsi tak berdasar. Apalagi pernyataan tersebut dikeluarkan tanpa bukti dan data yang bisa dipertanggungjawabkan.
“ATB menjaga semua elemen untuk memastikan kualitas air yang sampai kepada pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami tidak pernah lalai untuk memastikan hal tersebut,” ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan, pemeliharaan di IPA juga harus dilakukan dengan prosedur yang sangat ketat. Dimana petugas harus memastikan, kualitas air bersih yang sampai kepada pelanggan tidak merosot selama proses pemeliharaan dilakukan.
Cukup disayangkan bila ternyata banyak pelanggan air bersih di Batam mengeluhkan tentang kualitas air bersih yang buruk belakangan ini. Karena ATB sendiri telah berupaya menjaga agar pelanggan tetap mendapat air bersih dengan kualitas terbaik selama 25 tahun.
Pihaknya masih terus mendapat pesan dari pelanggan terkait kualitas air yang tidak memadai. Baik melalui chat di sosial media, email perusahaan, maupun telepon langsung ke perusahaan. ATB berupaya mengarahkan pelanggan yang mengeluh untuk melaporkan langsung kepada pengelola SPAM Batam.
“Selama kami beroperasi, tidak boleh ada air kotor yang mengalir ke pelanggan. Itu sama saja dengan mengkhianati kepercayaan pelanggan kepada ATB. Karena itu, ATB memantau ketat seluruh proses pemeliharaan yang dilakukan di masing-masing IPA,” tegasnya.
Dengan semua upaya tersebut, tak heran bila dua lembaga survey terkemuka, Nielsen Media Survey dan Kantar TNS mencatat, kualitas air bersih menjadi kekuatan utama perseroan.
“Pengakuan tersebut dikeluarkan setelah dua lembaga tersebut melakukan survey terhadap penduduk Batam. Jadi pengakuan itu datang dari masyarakat Batam,” imbuhnya. (*)