AlurNews.com, BATAM – Pengelolaan utilitas air bersih yang profesional adalah syarat mutlak yang harus dimiliki daerah tujuan investasi seperti Batam. Karena itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Batam meminta pemerintah hati-hati memilih operator Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam kedepannya.
APINDO dan dunia usaha di Batam menaruh harapan besar terhadap calon operator SPAM Batam. Untuk menjaga iklim dunia usaha agar tetap kondusif, calon operator SPAM Batam harus diisi perusahaan profesional dan mampu memberikan pelayanan terbaik.
“Kami berharap yang mengelola air di Batam adalah perusahaan yang profesional dan mampu memberikan pelayanan terbaik,” kata Ketua APINDO Batam, Rafki Rasyid.
Berdasarkan data dari BP Batam, Batam masih menjadi magnet investasi asing. BP Batam mencatat total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam mencapai USD 389 juta, dengan total 1.231 proyek, pada triwulan I hingga III tahun 2020.
Sektor Industri Mesin dan Elektronik menjadi penyumbang utama pada realisasi investasi tahun ini. Dengan total 223 proyek dengan nilai investasi USD 259 juta. Disusul sektor Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain dan sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran.
APINDO menegaskan, kualitas pelayanan air bersih untuk mendukung investor harus berkualitas internasional. Dengan kualitas pelayanan air bersih yang baik itu, maka daya saing Batam juga akan turut terdongkrak.
Salah satu harapan APINDO adalah operator SPAM mampu mewujudkan kualitas air siap minum seperti di negara-negara maju. Menurut Rafki, harapan ini akan dapat dicapai jika perusahaan yang mengelolanya bersama BP Batam memiliki keinginan dan cita cita yang sama.
“Keduanya harus memiliki komitmen untuk mencapainya,” jelasnya.
Selain itu, Rafki berharap keluhan-keluhan klasik dari masyarakat terkait kualitas air dan pelayanannya yang masih sering terdengar, dapat segera diminimalisir. Ia berharap siapa pun nanti operator yang mengelola air bersih di Batam, harus memberikan pelayanan terbaik.
Sejauh ini, sudah ada beberapa perusahaan yang menyatakan minat untuk ikut dalam lelang SPAM Kota Batam yang akan dibuka pada Mei mendatang. Nama-nama besar seperti PT. Adhya Tirta Batam (ATB), Adaro Tirta Mandiri, Moya Indonesia, Krakatau Tirta Industri dan lainnya.
PT Adhya Tirta Batam secara terbuka menunjukan keinginannya untuk turut serta dalam lelang. Perusahaan ini telah dipercaya mengelola air bersih kota Batam sejak tahun 1995 hingga November 2020 silam.
Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan, kualitas air merupakan salah satu kekuatan yang terus dijaga oleh perusahaan. ATB tidak pernah lalai menjaga kualitas air bersih, dan berkomitmen meningkatkannya di masa-masa mendatang.
Selain mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, ATB juga mengacu kepada standar internasional. Pemenuhan standar tersebut diuji setiap hari di Laboratorium yang sudah disertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
“Kami tak pernah main-main untuk kualitas air,” tegasnya.
Kualitas air bersih yang melebihi standar Peraturan menteri Kesehatan ini dilakukan untuk mendukugn geliat Batam sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Nasional. Menurutnya, dengan standar yang tinggi, akan meningkatkan kepercayaan investor, wisatawan dan warga Batam sendiri. (*)