AlurNews.com – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Akhmad Ma’ruf Maulana meminta pemerintah daerah mempermudah investor yang ingin berinvestasi di Kepri.
“Pemda harusnya mempermudah investor yang ingin berinvestasi di Kepri, bukannya malah mempersulit dan mencekik para investor dengan biaya (cost) yang tinggi. Intinya pemda harusnya kasih relaksasi, bukan malah menekan,” ujarnya dalam Forum Grup Diskusi (FGD) Optimalisasi Ekspor di Swiss-Bel Hotel, Batuampar, Kota Batam, Rabu (25/5/2022).
Ma’ruf menjabarkan, regulasi yang ada membuat investor tidak berminat berinvestasi di Kepri. Salah satunya terkait perizinan yang memakan banyak biaya.
“Untuk biaya pengurusan UKL-UPL yang di dalamnya termasuk rekomendasi kelayakan saja sudah memakan biaya Rp45 juta. Belum lagi untuk Andalalin yang berada di jalan nasional bisa habisin biaya sebesar Rp160 juta. Kalau dihitung-hitung untuk perizinan saja sudah habis hampir Rp210 juta, termasuk dokumen UKL-UPL, air limbah ke permukaan badan air, survey rona awal, andalalin dengan status jalan nasional dan izin lingkungan, belum lagi jika lebih dari 300 unit mesti ada kajian air limbah ke badan air dengan biaya Rp15 juta/unit. Kalau ditotalkan semuanya bisa habis Rp750 juta untuk perizinan saja, ” terangnya.
Ma’ruf mengatakan, saat ini Kadin Kepri sudah memfasilitasi dan mempermudah para investor untuk berinvestasi di Kepri.
“Saat ini kami Kadin Kepri memiliki Program BBK Murah yang kami rasa sangat membantu untuk menarik investor masuk ke Kepri,” ujarnya.
Melalui Program BBK Murah, Kadin Kepri akan menggratiskan sewa lahan selama 5 tahun kepada investor. Tidak hanya itu saja, Kadin Kepri juga akan memberi bantuan berupa free perizinan.
“Melalui Program BBK Murah ini, Kadin Kepri akan memberikan sewa lahan gratis kepada investor yang masuk ke kepri selama 5 tahun. Tidak hanya itu, perihal perizinan juga akan kami support,” tutur Ma’ruf.
Perizinan yang akan disupport oleh Kadin Kepri berupa, perizinan lingkungan termasuk Amdal dan Andalalin, UKL UPL, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta perizinan lainnya yang dirasa perlu. Dan semuanya akan ditanggung dalam Program BBK Murah.
Saat ini salah satu kendala yang membuat investor tidak tertarik berinvestasi di Kepri dikarenakan biaya (cost) yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Kadin Kepri memberikan fasilitas di atas untuk menarik para investor. Namun, program ini diberikan bagi para investor dengan nilai investasi di atas Rp250 miliar.
“Saya rasa solusi yang diberikan Kadin Kepri sudah sangat tepat. Dimana hal-hal yang dirasa memberatkan investor untuk berinvestasi sudah kami akomodir melalui Program BBK Murah. Tetapi program ini akan kami berikan kepada para investor dengan nilai investasi di atas Rp250 miliar,” katanya. (ib)