Bencana Abrasi, Puluhan Rumah hingga Jembatan Ambruk

Puluhan rumah di Amurang, Minahasa Selatan rusak akibat abrasi pantai, Rabu (15/6/2022). (Foto: MPI/Subhan Sabu)

AlurNews.com – Abrasi pesisir pantai di Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu siang, merobohkan 15 rumah warga, jembatan, bangunan penginapan dan menggerus jalan.

Akibat dari bencana alam tersebut, setidaknya ada 25 bangunan yang rusak, termasuk fasilitas umum lantaran diterjang air. Selain itu, setidaknya ada 15 rumah warga, jembatan, area parkir bangunan penginapan rusak dan ambruk ke laut. Meski demikian, beruntungnya tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka.

Sementara itu, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan, Andre Lombogia menyebut bahwa warga sekitar sempat melakukan evakuasi mandiri lantaran bencana abrasi tidak terjadi secara instant. Ia menuturkan sejumlah saksi warga sekitar juga sempat mendengar suara semacam dentuman dan patahan saat bencana terjadi.

“Warga merasakan getaran, tiba-tiba mulai abrasi dari area pinggiran pantai sampai area rumah warga,” ujar Andre kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/6) malam. “Rata-rata mereka evakuasi mandiri soalnya dia tidak instant jatuh, abrasi pelan-pelan bertahap. Waktu kejadian dari awal sampai besar itu sekitar sejam.”

Lebih lanjut, Andre mengatakan bahwa ada 15 penghuni rumah yang terdampak, dan saat ini diungsikan di posko tanggap darurat. Kemudian sejumlah warga yang tinggal di area pantai juga diimbau untuk waspada lantaran dikhawatirkan terdapat bencana abrasi susulan.

Selanjutnya, kata Andre, tim reaksi cepat BPBD sementara melakukan kaji cepat, sedangkan pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sudah mengunjungi lokasi kejadian. Di samping itu, laporan kejadian juga telah disampaikan kepada kepala BNPB, Gubernur Sulawesi Utara, Irtama BNPB, Bupati Minahasa Selatan, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Utara.

“Kami masih asesmen kejadian karena takut kejadian susulan, karena posko terbatas dan kecil ya, jadi yang terdampak 15 rumah itu yang mengungsi, sisanya ada yang mengungsi, ada yang ke rumah saudaranya,” terang Andre.

Adapun kerusakan terjadi di Kelurahan Bitung Lingkungan 7, di mana ada 5 bangunan amblas, terdiri dari pondasi pagar RM Siera, kafe Sea Side, dan penginapan Kambiow. Kemudian di Kelurahan Uwuran Satu, Lingkungan 1 terdapat 10 bangunan rumah hanyut terbawa air, Jembatan Boulevard I’m Amurang yang panjangnya sekitar 75 meter juga amblas.

Lalu bangunan I’m Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan juga terbawa air. Toilet umum dan bangunan rest area pun ikut terbawa air. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minsel, Glady Kawatu mengungkapkan dari data awal sekitar 15 bangunan yang terdampak, namun kini telah bertambah menjadi 25 bangunan, 1 restoran, dan 4 resort.