AlurNews.com,BATAM – Hingga kini pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Batam belum kunjung memberikan informasi yang jelas mengenai sambung ulang pelanggan. Kendati pelanggan sudah bolak balik ke kantor pelayanan, tak pernah ada realisasi dari pengelola.
“Waktu November katanya Desember. Sekarang setelah Desember, tidak pasti juga kapan bisa sambung ulang. Apa harus nunggu sampai tahun depan? Memang benar-benar lamban,” ujar Ketua Umum Pemuda Batam Indra, Senin (14/12).
Baca: Cak Ta’in Minta BP Putuskan Kontrak Moya
Baca: Geram Sikap Moya, Jadi: di RDP Mangkir, di Kadin Batam Tak Hadir, Bersembunyi di BP Batam
Indra adalah salah satu pelanggan yang telah berkali-kali datang ke kantor pengelola SPAM untuk mengurus proses sambung ulang ke rumahnya. Tidak hanya dia, beberapa anggota organisasi pemuda yang dia pimpin juga melakukan hal yang sama.
Namun, hingga saat ini Indra tak mendapat informasi pasti mengenai kapan layanan sambung ulang dapat dilayani. Sementara selama beberapa bulan belakangan dia tidak mendapat pelayanan air sama sekali.
“Kami mau pakai air apa kalau begini?” keluhnya.
Indra mengaku telah mengikuti semua prosedur sambung ulang yang ditetapkan. Namun petugas tidak merespon dengan profesional. Bahkan dirinya secara berkala terus menanyakan pelayanan yang dilakukannya apakah sudah diproses.
Indra menilai, sebagai pelayanan publik seharusnya SPAM Batam sudah siap memberi pelayanan ke pelanggan dengan baik dalam bentuk apapun, karena memang sudah jadi tanggung jawab pengelola.
“Mana bentuk tanggung jawabnya melayani pelanggan, kami sebagai pelanggan juga ingin mendapatkan pelayanan yang baik. Kalau pelayanan seperti ini kami pelanggan yang dirugikan, kami juga butuh air bersih,” ujar Indra.
Di sisi lain Indra juga mempertanyakan masih banyak yang melakukan penyambungan air langsung disejumlah wilayah di Batam. Apakah tidakan tersebut diperbolehkan, atau sengaja dibiarkan.
“Ya saya mendapat informasi sudah banyak yang melakukan sambungan langsung, dan masih berjalan sampai sekarang. Apakah dibenarkan untuk sambungan langsung?,” tegas Indra.
Baca: PT Moya ‘Menghindar’ di RDP Soal Tagihan Air Yang Menggila, Utusan: Terlihat Tidak Profesional
Baca: Apa Tak Sesak Nafas, Tagihan Air PT Moya dari 55 Ribu jadi 10 Juta, Pelanggan: Jadi Rindu ATB
Indra berharap BP Batam turut serta menyelesaikan persoalan ini. Pelayanan pelanggan tetap harus diutamakan apapun kondisi yang dihadapi.
“Saya juga mendesak BP Batam untuk turun tangan menyelesaikan persoalan ini, jangan sampai masyarakat nanti bertindak semua pada ribut baru ditanggapi,” harapnya.
Layanan sambung ulang juga dikeluhkan Rika calon pelanggan air bersih. Rika juga masih mempertanyakan kinerja dari SPAM Batam yang lambat dalam merespon pelayanan. Padahal sebagai masyarakat sangat membutuhkan layanan air bersih.
“Masih awal masa pengalihan amboradul kayak nya, kami mau sambung ulang juga masih ribet dan belum ada kepastian, sementara kami sebagai masyarakat juga butuh air bersih,” tegasnya.(*)