AlurNews.com – Belum juga mereda polemik kelangkaan dan harga minyak goreng yang melambung tinggi, kini muncul masalah baru yang menyangkut hajat hidup orang banyak di Indonesia, yakni terkait kelangkaan solar.
Di berbagai daerah, bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kini mulai susah ditemukan. Antrean panjang berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan solar kini jadi pemandangan yang lazim (solar langka).
Kelangkaan solar sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan. Bahkan untuk sejumlah daerah, kelangkaan BBM solar sudah terjadi berbulan-bulan lamanya.
Untuk mendapatkan solar, para supir bahkan harus berkeliling kota, mencari SPBU yang masih memiliki stok. Para sopir terpaksa antre, karena langkanya solar.
Di Kota Bogor contohnya, meski dekat dengan pusat pemerintahan, solar mengalami kelangkaan sejak beberapa hari belakangan.
Dikutip dari Tribunnews, Minggu (27/3/2022), di sejumlah SPBU Kota Hujan, kini mengalami kelangakaan bahan bakar solar. Satu di antara banyak SPBU di Kota Bogor yang mengalami kelangkaan yakni di SPBU Pertamina 34, Jalan Veteran Blok Kepatihan Nomor 26, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Petugas SPBU Pertamina 34, Arief Hidayat membeberkan, meningkatnya permintaan dari pengendara membuat stok solar menjadi cepat habis.
“Sebenernya ada, tapi solar ini banyak yang cari, jadinya jarang stoknya,” ujarnya.
Akibat tingginya permintaan, kini SPBU Pertamina 34 kehabisan stok solar sejak satu hari lalu. Arief mengatakan bahwa bahan bakar solar ini memang banyak dicari oleh orang-orang.
“Sekalinya ada langsung diserbu, antrean panjang banget di tempat solar ini,” katanya.
Sementara itu dikutip dari Antara, sejumlah warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, meminta pengelola SPBU menyiapkan petugas untuk mengatur kendaraan pembeli solar yang antre hingga ke jalan protokol.
Sejumlah warga di Palembang, mengeluhkan antrean kendaraan bermotor berbahan bakar minyak jenis solar akhir-akhir ini mulai mengganggu karena tidak teratur menumpuk hingga dua jalur di pintu masuk SPBU hingga ke jalan raya dan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.