Ketua DPRD Kepri Nilai Kinerja Gubernur Ansar Buruk, Rizki Faisal Langsung Beri Tanggapan ini

Rizki Faizal Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (Ft. Istimewa)

AlurNews.com – Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal sambil tersenyum menjawab awak media ketika diminta menanggapi pernyataan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak yang mengatakan kinerja Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Marlin Agustina selama sekitar 1 tahun 8 bulan memimpin Kepri dinilai ‘buruk’ dan bahkan memberi nilai tidak sampai 6, atau tepatnya tertulis hanya 5,8.

Menurut Rizki Faisal, sah-sah saja Ketua DPRD Jumaga Nadeak memberikan penilaian demikian. Rizki juga mengetahui dan paham betul siapa Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak tersebut, yakni salah satu politisi yang cukup berpengalaman di Kepri dan pintar. Bahkan Rizki mengaku berteman baik dengannya, begitu juga Gubernur Ansar.

“Saya merasa sah-sah saja Ketua DPRD mengatakan demikian. Saya fikir juga bahwa Pemprov Kepri sangat terbuka menerima masukan dan tidak anti kritik, apalagi penilaiannya dari seorang ketua DPRD, tentu hal ini menjadi catatan penting bagi Pemprov Kepri. Namun, sayangnya yang kita baca di media itu kan hanya sebatas statement, tidak ada indicator data yang valid yang dikemukakan Ketua DPRD untuk mengukur buruk atau tidaknya sebuah kinerja Pemerintahan,” ujar Rizki Faisal, Minggu (21/8/2022).

Adapun, statmen Ketua DPRD Jumaga Nadeak yang dimaksud tersebut diterbitkan oleh salah satu media lokal pada, Kamis 18 Agustus 2022 dengan judul ‘Jumaga : Kinerja Gubernur
Kepri Kategorinya Buruk’.

Rizki pun menjelaskan, sedikitnya ada tujuh indikator yang bisa dijadikan acuan penilaian kinerja pemerintahan dalam pembangunan. Ketujuh indicator tersebut meliputi program pengentasan kemiskinan, tingkat pengangguran, penurunan angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, kesenjangan infrastruktur antar pulau, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto).

Adapun tujuh indikator penilaian pembangunan secara nasional meliputi pendidikan, Kesehatan, pendapatan per Kapita, Indeks Kualitas Hidup (IKH), angka rata-rata harapan hidup, IPM, Indeks Pembangunan Manusia dan kualitas tempat tinggal.

“Kita yakin masyarakat luas juga punya penilaian sendiri terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Kepri saat ini. Kita semua mengetahui bahwa saat ini kita baru bangkit setelah dua tahun diterpa oleh pandemi covid-19. Perekonomian kita hancur, boro-boro bertahan, bahkan sampai minus 3,8 persen,” jelas Rizki.