Duduk Perkara Honorer CKTR Batam Bunuh Rekan Kerja, Dirundung Selama Setahun oleh Korban

Polsek Sekupang memberi garis polisi di lokasi penganiayaan yang dilakukan oknum Dinas CKTR Batam, Senin (14/4/2025). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Kerap dihina dan menjadi korban perundungan, selama satu tahun di lingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kota Batam, menjadi alasan FK (26) nekat menghabisi nyawa rekan kerjanya berinisial HR (29).

Korban sendiri dihabisi dengan cara yang cukup sadis, dimana leher korban digorok oleh pelaku saat tengah bersantai dan merokok di bagian belakang kantor.

Setelah diamankan, kepada Kepolisian pelaku menyebut sakit hati karena sering mendapat perkataan yang merendahkan dari korban. Pelaku menyebut kerap dirundung selama satu tahun belakangan.

Perundungan melalui kata-kata ini, disebut pelaku juga kerap terjadi di lingkungan kerja.

“Keterangan dia begitu, masih kami lakukan pendalaman. Pendalaman dengan keterangan saksi dan fakta di lapangan,” jelas Kapolsek Sekupang, Kompol Benhur Gultom saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/4/2025).

Dari hasil penyelidikan sementara, baik korban dan pelaku disebut masih memiliki hubungan keluarga. Namun hal ini tidak menghalangi niat pelaku untuk melakukan aksi sadisnya.

Peristiwa yang terjadi, Senin (14/4/2025) lalu diawali dari pelaku yang melihat korban datang saat absensi pagi. Saat itu, pelaku mengaku hanya memastikan bahwa korban datang dan masuk bekerja.

Setelah memastikan keberadaan korban, pelaku kemudian meminta izin dengan alasan ingin kembali ke rumah. Kepolisian mengaku masih melakukan pemeriksaan CCTv, dan memastikan keterangan pelaku kepada beberapa saksi.

“Pengakuan nya masuk untuk absen, dan melihat korban, kemudian kembali ke rumah. Itu terjadi di bawah pukul 11.00 WIB pagi,” jelasnya.

Dalam perjalanan kembali ke kantor, pelaku sempat singgah ke salah satu supermarket yang ada di kawasan Tiban. Di sana pelaku membeli sebilah pisau yang digunakan untuk membunuh korban.

Tiba di kantor, pelaku mencari keberadaan korban dan menemukan nya tengah bersantai dengan beberapa saksi. Sebelum membunuh, korban sempat mengajak pelaku untuk bersalaman.

“Sempat salaman dan langsung dibunuh pelaku. Untuk pasal saat ini belum bisa kita sebutkan karena masih dalam pendalaman,” jelasnya.

Sementara itu, istri mendiang korban melalui akun Instagram @ininelma_ynt menyebut tidak menerima narasi mengenai korban menjadi pelaku perundungan.

Menurutnya, narasi tersebut membunuh karakter suaminya dimana penjelasan yang beredar di media sosial menyebut bahwa korban menjadi pelaku perundungan selama empat tahun belakangan.

“Saya ingin mengklarifikasi sedikit dari pihak korban. Korban tidak pernah membuli atau pun memaki pelaku selama 4 tahun ini sebagaimana berita yang beredar,” jelas istri korban dalam story yang diunggah, Rabu (16/4/2025)

Ia turut membantah adanya perseteruan antara korban dan pelaku, dimana keduanya masih memiliki hubungan keluarga. Dimana sebelum insiden, keduanya masih bertegur sapa dan saling memaafkan.

Kini melalui akun Instagram pribadinya, istri korban juga meminta agar publik tidak mudah percaya dengan narasi yang beredar di media sosial.

“Senin siang itu, korban memanggil pelaku untuk mengucapkan mohon maaf lahir dan batin,” tulisnya. (Nando)