AlurNews.com, BATAM – PT Moya Indonesia mangkir alias menghindar dari rapat dengar pendapat (RDP) yang telah dijadwalkan oleh Komisi I DPRD kota Batam.
RDP yang membahas terkait kenaikan tagihan air PT Moya Indonesia yang menggila harusnya digelar pada hari ini, Kamis, 7/1/2021. Namun tak satupun perwakilan dari PT Moya Indonesia.
Mangkirnya PT Moya Indonesia di RDP DPRD kota Batam mendapatkan kritikan pedas dari Utusan Sarumaha,SH Anggota DPRD Kota Batam.
Baca: RDP Soal Tagihan Air Batal, PT Moya Tak Hadir
Baca: Buntut Tagihan Air Yang Menggila, Kadin Batam Panggil PT Moya Besok
Baca: Apa Tak Sesak Nafas, Tagihan Air PT Moya dari 55 Ribu jadi 10 Juta, Pelanggan: Jadi Rindu ATB
Utusan menilai, PT Moya Indonesia selaku pengelola air bersih yang baru di Batam menggantikan PT ATB terkesan tidak profesional. Persoalan kenaikan tagihan air PT Moya Indonesia pada bulan Desember 2020 bukanlah persoalan biasa. Namun PT Moya terkesan tidak menghargai DPRD Batam.
“Terlihat dengan tidak profesional. Harusnya PT Moya membangun kepercayaan publik. Namun yang terjadi buat kegaduhan di masyarakat,” kata Utusan kepada media ini, Kamis, 7/1/2021.
Utusan juga mengungkapkan, RDP yang seharusnya berlangsung pada pukul 10:00 Wib hari ini. Batal tanpa adanya informasi yang disampaikan oleh PT Moya Indonesia.
“Itu yang sama sekali kita tidak tahu. Tidak ada pemberitahuan secara formal dan informal. Itu kita sangat sayangkan,” kata Utusan yang kecewa atas sikap PT Moya Indonesia sebagai pengelola air yang baru di Batam.
Bahkan, kata Utusan. Pihaknya mendapatkan informasi bahwa Moya Indonesia akan hadir di konferensi pers di BP Batam pada pukul 14:00 Wib. “Malah kita mendapatkan info untuk konfrensi pers di BP Batam. Ini sangat tidak elok. Saya kira kami komisi 1 tidak main-main soal ini. Karena menyangkut kepentingan rakyat,” tegas Ketua Fraksi partai Hanura itu.
Ketidakhadiran PT Moya Indonesia di RDP DPRD kota Batam, Utusan juga beranggapan bahwa Moya bukan hanya tak menghargai DPRD sebagai wakil dari masyarakat Batam, namun Moya terkesan menganggap DPRD bukanlah hubungan strukur.
“Mungkin saja beranggapan bukan hubungan strukur dgn DPRD. Namun kami akan tetap bersuaraa atas nama rakyat,” sebutnya.
Meski begitu, Utusan menegaskan DPRD kota Batam akan kembali menjadwalkan RDP tersebut. “Minggu depan kita akan jadwadlkan lagi. Kalau tak ada penyelesaian. Kami fraksi hanura siaap turun bersama rakyat,” tegasnya.
(Red)