AlurNews.com – Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Kota Batam pada awal September 2024 pasca pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota ke KPU Kota Batam. Surveinya dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
“Yakni pengambilan data lapangan dilakukan pada 4 hingga 10 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 400 responden dengan margin of error +/- 4.9% pada tingkat kepercayaan 95%,” ujar Peneliti Utama Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, Selasa (17/9/2024).
Klaster survei menjangkau 12 kecamatan di Kota Batam secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Ia melanjutkan pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih. Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pasca pendaftaran, serta melihat sejauh mana kemantapan pilihan publik Kota Batam pasca pendaftaran tersebut.
Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut, Pertama, pada simulasi Head To Head antar calon Wali Kota Batam antara Amsakar Achmad dan Nuryanto, Amsakar Achmad memperoleh angka elektabilitas 61,7%, sedangkan Nuryanto 19,0%.
Sementara simulasi head to head antar Calon Wakil Walikota Batam antara Hardi Selamat Hood dan Li Claudia Chandra, Li Claudia Chandra memperoleh angka elektabilitas 54,9%, sedangkan Hardi Selamat Hood 20,2%.
Kedua, pada simulasi head to head pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam antara pasangan Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra dan pasangan Nuryanto – Hardi Selamat Hood, pasangan Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra memperoleh angka elektabilitas 64,8%, sedangkan pasangan Nuryanto – Hardi Selamat Hood 21,1%.
Ketiga, peta sebaran pemilih berdasarkan usia, pemilih dari kelompok Gen Z (<=22 tahun), Milenial Muda (22-30 tahun), Milenial Matang (31-40 tahun), Generasi X (41-52 tahun) dan Baby Boomers & Silent Gen (>53 tahun) cenderung kepada pasangan Amsakar Achmad – Li
Claudia Chandra.
Sedangkan peta sebaran pemilih berdasarkan tipologi pemilih, pemilih rasional, psikologis dan sosiologis cenderung kepada Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra.
Keempat, persoalan paling pokok yang dihadapi oleh masyarakat Kota Batam saat ini yakni harga-harga kebutuhan pokok mahal 44.4%, diikuti susah mencari lapangan kerja 28.3%, biaya pendidikan-menengah mahal 8.1%, biaya berobat/kesehatan mahal 6.8%, kepengurusan izin administrasi/birokrasi sulit 4.7%, sarana/transportasi/inftrastruktur tidak memadai 2.2%, masalah keamanan dan
ketertiban masyarakat 1.6%.
Kelima, sebanyak 94.4 persen publik mengatakan mengetahui jika Pilkada akan dilaksanakan secara serentak pada November 2024. Sebanyak 75.5 persen publik Kota Batam mengatakan tidak akan mengubah pilihan terhadap Calon Walikota- Wakil Walikota Batam, sedangkan 15.2% mengatakan masih mungkin mengubah pilihan.
Di antara yang masih mungkin mengubah pilihan, akan memantapkan pilihannya pada masa kampanye 46.9%, diikuti pada hari H pelaksanaan pemilihan 32.7%, pada masa tenang kampanye 10.2% dan saat penetapan calon 4.1%.
Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti. (rul)