Air Kerap Tersendat dan Tak Mengalir, Pengusaha Kawasan Industri Keluhkan Pelayanan PT Moya

Ketua DPRD Batam, Nuryanto. (Foto: istimewa)

AlurNews.com – Kuantitas air yang disalurkan oleh pengelola air bersih di Batam, PT Moya Indonesia mendapat keluhan dari sejumlah pengusaha yang berada di dua kawasan industri di Batam Center antara lain, Tunas Industri dan Citra Buana.

“Dua kawasan industri ini sudah menyatakan keluhannya akan kuantitas air yang tersendat hingga tidak mengalir sama sekali ke kita,” kata Ketua DPRD Batam Nuryanto, Rabu (23/11/2022).

Nuryanto menegaskan, pihaknya mengingatkan bernada penegasan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam agar bisa memberikan tindakan dan bukti nyata agar PT Moya Indonesia selaku pengelola air bersih di Batam untuk bisa merespons dan memperbaiki segala kekurangan yang ada.

Mengingat, jika tidak ditindak lanjuti maka akan memberikan dampak buruk dan efek yang sangat besar khususnya dalam sektor investasi.

“Sebagaimana diketahui, air menjadi bagian penting dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dampaknya akan sangat buruk jika tidak direspons cepat. Terlebih lagi dalam dunia investasi. Keluhan yang disampaikan para pengusaha ini lebih pada buruknya pelayanan air saat ini lebih buruk dari sebelumnya,” tegasnya.

Meski apa yang disampaikan ini dalam bentuk lisan, kata Nuryanto, tentunya menjadi semacam pemikiran yang sangat penting dan mendesak. Karena dampaknya akan berpengaruh pada sistem dan investasi di Batam.

“Kalau urusan kuantitas air bersih saja tidak maksimal, bagaimana dengan urusan lainnya. Dan hal ini sangat memperburuk citra Kota Batam yang sudah sangat terkenal di mancanegara sebagai tempat investasi yang sangat bagus, menarik dan bersaing,” tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini pun ‘menggarisbawahi dengan tinta merah’, bahwa apa yang disampaikannya ini bukan hanya ‘isapan jempol’ belaka. Untuk itu pihaknya akan mengundang pihak BP Batam dan PT Moya Indonesia untuk mengklarifikasi tentang hal ini.

“Dan jika apa yang disampaikan ini tidak juga direspons juga, tentunya masyarakat memiliki kekuatan yang lebih besar untuk kiranya mejadi perhatian pemerintah daerah tentunya,” tegasnya. (Sirait)