AlurNews.com – Menanggapi aksi Aliansi Pemuda Mahasiswa Batam, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah, terutama terkait dengan armada pengangkut.
Pantauan dilokasi perwakilan mahasiwa tampak ditemui oleh Perwakilan Pemko Batam. Yakni Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri di Kantor Wali Kota Batam.
Dari 140 unit kendaraan pengangkut, hanya 26 unit yang berusia di bawah lima tahun, sementara sisanya sudah berusia di atas delapan tahun.
Meskipun Pemko Batam berupaya melakukan peremajaan armada setiap tahun, berbagai kendala anggaran sering kali menghalangi rencana tersebut.
“Misalnya, usulan untuk peremajaan 20 unit kendaraan sering kali terpaksa dikesampingkan akibat rasionalisasi anggaran,” ujarnya
Dari sisi operasional, lanjut dia, Yusfa juga menyebutkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Untuk meningkatkan efisiensi, Pemko Batam telah membagi tugas pengangkutan sampah, di mana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bertanggung jawab mengangkut sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sementara itu, pengangkutan dari lingkungan perumahan ke TPS dilakukan oleh kecamatan dengan bantuan armada operasional. Namun, masalah masih ada, seperti sampah yang dibuang sembarangan di pinggir jalan,” ujarnya.
Proses pengangkutan ke TPA juga mengalami kendala. Dalam sehari, armada pengangkut hanya mampu melakukan dua hingga tiga ritasi, sehingga ada pemukiman yang sampahnya tidak terangkut dengan baik.
“Pemko Batam terus berupaya mencari solusi untuk meningkatkan layanan pengelolaan sampah demi menciptakan kota yang lebih bersih dan nyaman,” katanya. (Rul)